Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gubernur NTT Sampai 'Ngelus Dada' Soal Maraknya Ujaran Kebencian di Medsos

Gubernur NTT Sampai 'Ngelus Dada' Soal Maraknya Ujaran Kebencian di Medsos Kredit Foto: Antara/Feny Selly
Warta Ekonomi, Kupang -

Frans Lebu Raya selaku Gubenur Nusa Tenggara Timur mengaku prihatin dengan maraknya fenonema ujaran-ujaran kebenian yang ditampilkan oknum-oknum tertentu melalui media sosial.

"Banyak orang yang sudah keliru memanfaatkan perkembangan teknologi, sering kali kita temukan berbagai macam ujaran kebencian yang dimunculkan oknum-oknum pengguna media sosial yang semakin memprihatinkan," ungkap Gubernur Lebu Raya di Kupang, Sabtu (20/1/2018).

Gubernur Lebu mengatakan, kemajuan teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat cepat dan luar biasa menguasai hampir seluruh kehidupan masyarakat sehingga tidak mudah dihindari. Banyak masyarakat, lanjutnya, yang tidak lagi asing dengan kehadiran berbagai macam jejaring sosial seperti facebook, instagram, WhatsApp, dan sebagainya yang digunakan untuk berinterkasi di ruang dan waktu yang berbeda-beda.

"Namun banyak orang keliru memanfaatkannya dengan memunculkan ujaran kebencian, saling serang dengan hal-hal berbau SARA, saling mencaci-maki, dan saling menjatuhkan harga diri dan martabat orang dan seterusnya," terangnya.

Karena itu, gubernur dua periode itu meminta masyarakatnya agar menghindari hal-hal negatif dalam menggunakan media sosial sehingga tidak menimbulkan perselisihan, permusuhan, hingga tesandung persoalan hukum.

"Kita harus cerdas menggunakan kemajuan teknologi ini untuk saling menyapa orang dengan penuh suka cita dan damai, agar suasana aman dan rukun yang terus kita jaga di daerah ini bisa tetap berjalan baik," tuturnya.

Selain itu, Gubenur Lebu Raya juga meminta agar masyarakat tidak menggunakan media sosial untuk menyebarluaskan berbagai informasi bohong (hoax) yang tidak sesuai kenyataan. Apalagi, lanjutnya, daerah setempat sementara menyambut Pilkada serentak pada Juli 2018 mendatang, yang menurutnya memungkinkan pihak-pihak tertentu memainkan kepentingannya untuk menjatuhkan lawannya, saling menghujat dan merendahkan, serta menyampaikan berbagai informasi hoax melalui media sosial.

"Masyarakat agar jangan cepat percaya, jangan terprovokasi dengan hal-hal yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," ungkapnya.

Gubernur berharap berbagai kalangan masyarakat yang memiliki kesadaran yang baik dalam memanfaatkan media sosial agar mampu hadir sebagai pembendung atau benteng untuk berbagai macam konten negatif yang dimunculkan lewat media sosial. Selain itu, ia juga berharap aparat berwenang terus melakukan pemantauan dan jika mendapati ada kasus yang muncul agar bisa ditindak secara tegas.

"Sampai hari ini kita masih terus menjaga suasana rukun dan damai di daerah ini, itu lah prasyarat bagi kita semua yang diberikan amanat untuk tetap menjaganya sehingga kita bisa membangun daerah ini menjadi lebih maju," pungkas Gubernur Lebu Raya. (HYS/Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: