Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Supaya Impor Beras Tidak Berpolemik, Ganjar Ingatkat Hitung Data Panen Padi

Supaya Impor Beras Tidak Berpolemik, Ganjar Ingatkat Hitung Data Panen Padi Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Temanggung -

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyarankan agar potensi panen dan data panen padi dihitung dengan sungguh-sungguh sebelum pemerintah melakukan impor beras agar tidak menjadi polemik.

"Kami tidak menolak atau menerima, sebenarnya berapa data beras yang kita miliki, kalau posisi sekarang minus maka perlu dipertimbangkan beberapa hal, yakni di mana ada panen dan kapan?" katanya di Temanggung, Minggu.

Gandjar mengatakan hal tersebut usai mengikuti gowes dalam Sport Day Temanggung dengan start dan finish di halaman Temanggung TV.

Ia menegasakan,"apakah panen dalam waktu pendek ini sudah bisa mencukupi stok pangan nasional, jika belum bisa silakan impor, namun jika mencukupi tidak usah impor,".

"Tetapi jika di beberapa daerah stoknya kurang, apalagi panennya belum mencukupi silakan impor tetapi diberikan pada daerah yang membutuhkan. Kalau Jateng tidak butuh, sudah cukup, stoknya cukup untuk empat bulan ke depan," katanya.

Menurut Gandjar beberapa daerah di di Jateng seperti Grobogan, Kudus, dan Kendal sudah mulai panen.

"Setiap hari saya mendapatkan laporan itu, tinggal dihitung saja kita proyeksi," katanya.

Gandjar menegaskan Jateng relatif cukup dan tidak perlu impor. "Tetapi kami tidak berani katakan tolak impor, kalau beberapa daerah lain tidak mencukupi siapa yang mau tanggung jawab, kecuali pemerintah ada rencana lain mengganti beras sejahtera (rastra) dengan jagung sejahtera, singkong sejahtera, ubi sejahtera," katanya.

Gandjar mengatakan dengan diversifikasi pangan mungkin stok pangan cukup, tetapi tinggal masyarakatbya biasa tidak makan seperti itu.

"Kalau di Papua papeda sejahtera, kenapa kita tidak berpikir seperti itu," katanya.

Gandjar mengatakan jika beras impor masuk, jangan sampai masuk ke daerah yang sedang panen, kasihan petani.

"Bulan Maret nanti diperkirakan memasuki panen raya. Pengawasan beras impor perlu dilakukan jangan sampai para pihak memanfaatkan," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: