Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tahun Politik, Kapolda Sulsel Imbau Waspadai Peredaran Uang Palsu

Tahun Politik, Kapolda Sulsel Imbau Waspadai Peredaran Uang Palsu Kredit Foto: Antara/Moch. Asim
Warta Ekonomi, Makassar -

Memasuki tahun politik, Kepala Polda Sulsel, Irjen Umar Septono, imbau masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu. Rentang 2018 hingga 2019, Indonesia bersiap melaksanakan pilkada serentak serta pemilihan legislatif dan pemilihan presiden. Momen politik itu rawan dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk mengedarkan uang palsu. 

"Saya berpesan kepada masyarakat untuk lebih hati-hati, apalagi pada momen pilkada, biasanya, ada oknum yang memanfaatkan kondisi untuk meningkatkan peredaran uang palsu. Makanya, saya harap tetap waspada dan kalau menemukan (uang palsu), segera laporkan ke pihak perbankan atau kepolisian untuk ditindaklanjuti," kata Umar, di Makassar (22/1/2018).

Menghadapi tahun politik, Umar memaparkan Polri telah bersiap dan mengantisipasi segala bentuk kejahatan yang dapat mengganggu jalannya pesta demokrasi. Untuk itu, Polri membentuk dua tim khusus sekaligus, yakni tim siber dan tim pemantau money politic. Keberadaan tim khusus tersebut, termasuk di Sulsel, bertujuan memastikan pilkada berlangsung aman, damai, dan berkualitas. 

"Dua tim itu (tim siber dan tim pemantau money politic) berperan memantau pelaksanaan pilkada. Polri berharap adanya kerja sama masyarakat untuk memastikan pilkada berjalan baik dan jujur. Semoga tidak ada permasalahan yang dapat menyebabkan konflik sosial," terang Umar yang juga mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat.

Kapolda Sulsel melanjutkan peran masyarakat dan media sangat besar untuk mencegah peredaran uang palsu. Ditunjang kecanggihan teknologi, khususnya alat komunikasi, peredaran uang palsu sejatinya bisa ditekan. Toh, akses pelaporan semakin mudah yang membuat pelaku berpikir untuk melancarkan kejahatannya secara masif. 

Kepala Unit Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Ahmad Fauzy, tidak menampik bawah peredaran uang palsu rawan pada tahun politik. Untuk itu, pihaknya mengintensifkan sosialisasi mengenai ciri-ciri uang asli. Dengan begitu, masyarakat bisa mengenali ketika mendapati uang palsu untuk segera dilaporkan. 

Menurut Fauzy, peran BI sebatas melakukan upaya pencegahan berupa sosialisasi. Adapun upaya tegas berupa pendindakan alias proses hukum menjadi domain aparat penegak hukum, dalam hal ini Polri. Sejauh ini, sinergitas kedua lembaga tersebut telah berjalan baik, yakni pihaknya segera meneruskan temuan uang palsu ke Koorps Bhayangkara untuk diproses hukum.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Ratih Rahayu

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: