Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi 2018 Diperkirakan 4 persen, Ini Pemicunya

Inflasi 2018 Diperkirakan 4 persen, Ini Pemicunya Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada tahun ini diperkirakan mengalami inflasi sebesar 4 persen, lebih tinggi dari realisasi inflasi tahun lalu yang sebesar 3,61 persen.

Demikian yang disampaikan Chief Economist Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra saat konferensi pers Global Focus - Economic Outlook 2018 di hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (22/1/2018).

"Kita perkirakan inflasi 4%, sedikit lebih tinggi. (Pemicu) utamanya inflasi bahan makanan/pangan bergejolak (volatile food)," ujar Aldian.

Aldian memproyeksikan terjadinya inflasi dari sisi volatile food karena tahun ini cuaca kembali normal. Hal ini sangat berbeda dengan tahun lalu dimana cuaca sangat mendukung ketersediaan bahan pangan sehingga harga pangan stabil.

"Tapi, pemerintah sepertinya untuk makanan jadi top priority dlihat dari impor beras guna menjaga stabilisasi harga dan mendorong daya beli," tutur dia.

Sementara dari sisi administered price (harga yang diatur pemerintah), pemicu utamanya berasal dari kenaikan BBM jenis nonsubsidi seperti pertalite dan pertamax. Kenaikan BBM ini sebagai respons naiknya harga minyak dunia yang sudah di atas 61 dolar AS per barel.

"Inflasi dari harga energi, minyak sudah 61 dolar AA per barel. Jadi, ada potensi kenaikan harga BBM, tapi enggak semua BBM mungkin yang nonsubsidi. Diperkirakan menyumbang inflasi 0,4 persen," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: