Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menyasar Kaum Milenial, Pengguna Nada Kita Tembus Lebih dari 2 Juta

Menyasar Kaum Milenial, Pengguna Nada Kita Tembus Lebih dari 2 Juta Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aplikasi streaming musik Nada Kita disebut banyak dinikmati oleh kaum milenial. Mereka kebanyakan berada di tiga kota besar yaitu Jakarta, Surabaya, dan Medan. 

"Pada Desember 2017, Nada Kita telah digunakan oleh lebih dari 2 juta anak muda Indonesia, karena musik adalah salah satu dari tiga aktivitas yang paling sering dilakukan di ponsel mereka menurut sebuah laporan baru-baru ini dari Jakpat," terang Direktur Pelaksana Tuned Global dan pemilik bersama Nada Kita, Con Raso, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Nada Kita merupakan cara baru bagi merek-merek yang ada di Indonesia untuk terhubung dengan pengguna, yang disebut Brand Channels. Fitur baru ini dicakup dalam penawaran Nada Kita untuk Brand.  Nada Kita untuk Brand telah bekerja sama dengan berbagai merek termasuk SPC Mobile, Evercoss, Lazada, dan Smartfren.

"Kami sangat bangga dengan apa yang telah kami capai dalam waktu kurang dari satu tahun tanpa anggaran sebesar pesaing multinasional kami," imbuh Con.

Kepala Bagian Pengalaman Pengguna Nada Kita, Graham Head mengatakan aplikasi musik gratis Nada Kita benar-benar unik untuk Indonesia. Nada Kita menyasar penikmat musik sehari-hari secara luas, yang biasanya mendengarkan siaran radio lokal. Mereka mendengarkan lagu hits lokal dan musik yang akrab di telinga setiap hari. Namun, pada dasarnya mereka mencari rekomendasi dan daftar putar yang siap digunakan dan itulah yang ditawarkan Nada Kita.

"Kami menggabungkan apa yang terbaik dari radio yaitu kemudahan dan yang terbaik dan digital yaitu interaktif dan personal," jelasnya.

Jadi, kata dia, mereka hanya memainkan musiknya dan Nada Kita yang akan mempersonalisasikannya kapan dan di mana saja untuk mereka berkat sistem pembelaiaran mesin yang ada di dalamnya.

Aplikasi ini didanai oleh brand, yang ingin memanfaatkan ledakan streaming musik saat ini dan untuk berkomunikasi bahasa musik yang sama dengan pelanggan milenial mereka. "Menggunakan musik dalam strategi pemasaran Anda biasanya selalu rumit, mahal dan sulit diukur, karena itulah kami menciptakan Nada Kita Brand Channels," tambah Con Raso.

Brand Channel adalah halaman khusus di aplikasi Nada Kita, yang memungkinkan merek berkomunikasi lebih dalam dan langsung dengan penikmat musik. Dengan begini, musik kemudian dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam kampanye global mereka.

Brand Channels melengkapi penawaran awal Nada Kita untuk Brand, yang sudah mencakup Branded Mix Musik untuk menyasar khalayak tertentu sesuai aliran musik, suasana hati atau momen tertentu, dan iklan Audio untuk meningkatkan pangsa dengar saat orang sedang melakukan banyak hal secara bersamaan di ponsel cerdas mereka.

Klien Nada Kita, Smartfren, ingin meningkatkan kesadaran akan rencana Musik Unlimited mereka dan mengarahkan traffic ke situs mereka sehingga mereka memutuskan untuk menggunakan layanan Iklan Audio dan Branded Mix Musik Nada Kita untuk menyebarkan informasi.

"Kami sangat senang bisa mencapai 13 persen Click Through Rate (CTR) sementara kampanye display biasa mendorong CTR 1-2 persen," kata Con.

Con menambahkan, setelah beberapa hari dilihat bahwa mayoritas konsumen yang mengklik iklan audio berasal dari genre musik tertentu dengan menyesuaikan penargetan berdasarkan data tersebut.

Brand Channels, dalam penawaran Nada Kita untuk Brand, sekarang memungkinkan pemasar Indonesia mengintegrasikan musik ke dalam strategi pemasaran dengan konten mereka dengan mudah dan dengan harga yang pantas.

"Yang paling penting bagi mereka sebenarnya adalah bisa mempromosikan produk mereka hanya kepada pengguna yang paling bernilai. Mereka dapat mengukur dampak langsung kampanye mereka, terhadap pengunjung yang didapat, tingkat keterlibatan, atau bahkan konversi dan penjualan. Hal ini bisa menjadi pemutar balik keadaan bagi brand dan pemasar, dan saya yakin ini adalah arah pemasaran mobile ke depannya," ujar Con Raso.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Tag Terkait:

Bagikan Artikel:

Berita Terkait