Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Stanchart Optimis Ekonomi Global Tumbuh 3,9 Persen

Stanchart Optimis Ekonomi Global Tumbuh 3,9 Persen Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Standard Chartered Bank (Stanchart) optimis pertumbuhan ekonomi global 2018 lebih baik dibandingkan tahun 2017. Dalam laporan Global Focus–Economic Outlook 2018 yang disusun oleh tim Global Research Standard Chartered Bank ini, meyakini pertumbuhan ekonomi global 2018 tumbuh 3,9%, meningkat dari 3,7% di tahun 2017.

Head ASEAN Economic Research Standard Chartered Bank Edward Lee mengatakan, pertumbuhan ini merupakan tingkat yang cukup baik sejak terjadinya krisis keuangan global pada 2008.

"Banyak faktor yang mendukung pertumbuhan tinggi tersebut, seperti perekonomian di Amerika Serikat dan Uni Eropa yang cukup kuat, serta perekonomian di Cina–yang tetap menunjukkan tren pertumbuhan moderat walaupun akan mengalami perlambatan pertumbuhan," ujar dia di Jakarta, Senin (22/1/2018).

Meski demikian, beberapa faktor tetap perlu terus dimonitor mencakup risiko akibat normalisasi kebijakan moneter negara-negara maju, dan risiko yang berasal dari pertumbuhan perdagangan global yang tidak sekuat 2017.

"Kemudian risiko geopolitik yang dapat mempengaruhi pasar dan pemulihan ekonomi global, dan risiko kenaikan harga minyak yang tajam normalisasi kebijakan moneter negara-negara maju," paparnya.

Sementara terkait perekonomian Indonesia, Stanchart memperkirakan akan terus tumbuh yang didorong oleh terus berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah, pemulihan investasi swasta yang didukung membaiknya iklim investasi, dan permintaan ekspor yang masih cukup baik.

Chief Economist Stanchart Indonesia Aldian Taloputra mengatakan, dengan sejumlah faktor seperti proyek-proyek pembangunan pemerintah, iklim investasi yang lebih bergairah dan kondisi permintaan ekspor yang baik

"Kami memperkirakan ekonomi Indonesia akan dapat bertumbuh sebesar 5,2 persen pada tahun 2018, atau lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu yang berada di kisaran 5,1 persen. Kebijakan pemerintah dan otoritas moneter untuk menjaga inflasi makanan dan mendorong daya beli terutama masyarakat menengah bawah melalui peningkatan belanja sosial, subsidi, dan dana desa akan menahan pelemahan konsumsi sektor swasta," jelas Aldian Taloputra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: