Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Runway BIJB, AP II Kucurkan Rp350 Miliar

Bangun Runway BIJB, AP II Kucurkan Rp350 Miliar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) sesuai dengan kesepakatan Kerja Sama Operasional (KSO) antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan melakukan perpanjangan runway BIJB hingga mencapai 3.000 meter.

PT Angkasa Pura II (Persero) pun akan menjadi Pemegang Saham PT BIJB, yang akan dituangkan dalan Perjanjian tersendiri, yaitu Shareholder Agreement (SHA).

Dirut PT AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya dalam KSO ini berperan sebagai investor dan operator. Sebagai operator, sesuai dengan permintaan Pemprov Jawa Barat, akan melanjutkan pembangunan runway sepanjang 500 meter dengan alokasi dana Rp350 miliar. Sedangkan sebagai investor, AP II juga sudah menghitung, walaupun belum ditetapkan oleh pemegang saham tapi dana tersebut sudah disiapkan.

"Jadi, alokasi anggaran yang sudah disampaikan oleh Pak Menko Maritim sekitar Rp1,1 Triliun itu sudah kita siapkan," kata Awaludin kepada wartawan di Bandung, Senin (22/1/2018).

Dia menyebutkan AP II sendiri akan bisa mendapatkan saham yang diberikan Pemprov Jabar sebesar 49% dari BIJB. "49 persen dibuka oleh Pak Gubernur Jabar, jadi ruang itu menurut saya sangat luar biasa. Itu previllage yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Angkasa Pura II," tuturnya.

Lebih lanjut, Muhammad juga mengatakan, megapolitan area Jakarta saat ini di-cover oleh Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma. Pada 2017, traffic passenger di kedua bandara tersebut mencapi 70 juta penumpang.

Sementara jumlah penduduk di area Jabodetabek termasuk Jawa Barat bagian barat dan kawasan lainnya secara populasi berjumlah sekitar 50 juta penduduk. "Tingkat kepadatannya cukup tinggi. Sehingga, apabila ada bandara alternatif ketiga, yaitu BIJB Kertajati maka beban traffic passenger tersebut akan tersebar," imbuhnya.

Adapun Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan BIJB merupakan bandara pertama yang dioperasikan secara bersama-sama antara BUMN dan BUMD, serta pembangunannya pun dilakukan bersama antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat dan para pihak terkait.

Rencananya soft launching BIJB akan dilakukan pada awal Mei 2018, dan pada bulan Juni akan dilakukan grand launching. Grand launching akan fokus pada kesiapan hal-hal teknis bandara, seperti penyediaan fasilitas, sistem operasional (yang sudah berjalan di AP II), human resources, juga hal yang berkaitan dengan teknologi, infrastruktur pendukung, dan lain sebagainya.

"Insya Allah harapan Presiden tidak hanya jadi kenyataan diresmikan sebagai bandara baru tetapi bisa digunakan untuk embarkasi haji untuk keberangkatan 2018," Pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: