Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bola Salju Ekonomi Digital

Bola Salju Ekonomi Digital Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi digital diprediksi masih mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2018. Jumlah penduduk yang besar menyimpan potensi ekonomi digital. Hal itu dapat dilihat dari penetrasi pengguna internet yang terus meningkat. Pada Januari 2016, pengguna internet hanya sebesar 88,1 juta, sekitar 34% dari jumlah penduduk 259,1 juta. Satu tahun kemudian, Januari 2017, jumlah pengguna internet telah meningkat menjadi 132,7 juta, mencapai 50,64% dari jumlah penduduk 262 juta.  

Bisnis jual beli daring e-commerce dan market place menjadi sektor yang paling menikmati pertumbuhan ini. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan, pengguna, dan pelaku bisnis tersebut. Berdasarkan data Statista, tahun depan, sektor ini akan mencatatkan pendapatan mencapai US$8,6 miliar, tumbuh 21,75% dibanding tahun sebelumnya dengan pendapatan US$7,06 miliar. Pendapatan tersebut diprediksi dari jumlah pengguna e-commerce yang terus meningkat. Tahun depan, diperkirakan akan mencapai 31,6 juta pengguna, tumbuh 12,45% dari tahun sebelumnya sebanyak 28,1 juta pengguna.

Adapun produk yang bakal laris melalui belanja daring ini, antara lain fesyen dengan pendapatan mencapai US$3,05 miliar, elektronik dan media mencapai US$1,51 miliar, makanan dan perawatan pribadi sebesar US$702,1 juta, furnitur dan alat rumah tangga mencapai US$1,52 miliar, serta mainan dan perlengkapan hobi mencapai US$1,82 miliar. Masing-masing produk tersebut mengalami pertumbuhan antara 17%— 26%.

Pertumbuhan e-commerce tersebut tentu akan berimbas pada bisnis lain, terutama pengiriman atau logistik. Dalam tiga tahun terakhir, kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan PDB Nasional semakin besar. Seperti di kuartal IV tahun 2016, logistik berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 15,5%, lebih besar dibanding periode yang sama tahun 2015 yang hanya mencapai 14,5%. Hingga kuartal III 2017, sektor ini telah berkontribusi sebesar 17,11%, lebih besar dibanding periode yang sama tahun 2016 yang hanya 15,3%. 

Pertumbuhan pelaku e-commerce dan market place juga menjadi penanda masih renyahnya bisnis tersebut. Namun, pasar masih akan dikuasai pemain lama dan beberapa nama besar, seperti Lazada, Blibli, Mataharimall, Zalora, Jd.id, Tokopedia, Elevenia, Shopee, Bukalapak, dan Qoo10. Dari nama tersebut, Blanja menduduki peringkat teratas dalam hal pengunjung yang mencapai 117 juta, disusul Lazada dengan 106,3 juta, kemudian Blibli 50,55 juta, dan Shopee 24,32 juta.

Sektor lain yang disebut-sebut akan melejit di tahun 2018 adalah pariwisata, khususnya bidang transportasi dan jasa pelayanan perjalanan. Masih dari sumber yang sama, Statista telah memprediksi pertumbuhan sektor ini hingga beberapa tahun ke depan. Tahun depan, layanan reservasi perjalanan daring akan mencatatkan pendapatan sebesar US$2,94 miliar, tumbuh 21,53% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$2,42 miliar. Layanan perjalanan memiliki pendapatan lebih besar dengan mencapai US$6,64 miliar, tumbuh 22,97% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar US$5,4 miliar.

Pertumbuhan sektor pariwisata juga dapat dilihat dari pertumbuhan pengguna yang akan mencapai 13,1 juta orang untuk resesvasi perjalanan dan 22,1 juta untuk layanan perjalanan. Angka tersebut masing-masing tumbuh 14,9% dan 15,1% dari tahun sebelumnya yang mencapai 11,4 juta untuk reservasi perjalanan dan 19,2 juta untuk pelayanan perjalanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: