Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Minta Gubernur Tidak Buat Perda Baru, Bikin Ruwet Katanya

Jokowi Minta Gubernur Tidak Buat Perda Baru, Bikin Ruwet Katanya Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko widodo meminta para gubernur dan DPRD tidak membuat Peraturan Daerah (Perda) baru yang justru menambah ruwet.

"Saya titip ini untuk seluruh gubernur, dan terutama karena ada ketua DPRD, jangan membuat Perda-Perda lagi lah yang menyebabkan nambah ruwet," kata Presiden, Selasa (23/1/2018). 

Presiden bahkan menyinggung jika Perda tersebut berorientasinya proyek akan lebih menambah ruwet lagi.

"Saya juga sudah perintahkan juga ke menteri-menteri ngak usahlah ngajuin banyak UU juga. UU Yang lama kita akan cek satu persatu, kita revisi, kita perbaiki yang kurang-kurang. Perda juga sama tolong dilihat, terutama Perda yang berkaitan percepatan berusaha. Kalau memang itu ngak mempercepat atau justru memperlambat, kalau bisa dihilangkan atau direvisi," kata Presiden, menegaskan.

Jokowi mengatakan yang paling penting Perda itu kualitasnya, bukan banyak-banyakkan yang justru mempersulit investasi masuk.

Presiden mengatakan kunci pertumbuhan ekonomi ada dua, yakni investasi dan ekspor. "Hanya itu saja, tidak ada yang lain. Hanya itu saja yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.

Namun, kata Presiden, masih banyak masalah yang di di dalam negeri, yakni investasi yang masih terhambat pada urusan-urusan perizinan.

Jokowi mengungkapkan untuk perizinan investasi di pembangkit listrik saat ini pemerintah pusat sudah bisa menyelesaikan selama 19 hari, namun daerah 775 hari.

"Sekarang kita blak-blakan semua. Kita buka semuanya. Artinya ada problem di daerah," ungkap Presiden.

Jokowi juga menyebut investasi di bidang pertanian proses investasi di pusat juga 19 hari, namun di daerah masih 726 hari.

"Tolong di dinas-dinas yang terkait, ini betul-betul dicek detail. Sekarang ini persyaratan bisa jadi perizinan. Dulu hanya syarat sekarang syarat naik jadi izin. Kalau ini diteruskan jangan harap sekali lagi pertumbuhan ekonomi kita akan naik," ucapnya.

Namun, Presiden masih optimistis karena masih banyak investor-investor yang mau investasi ke Indonesia.

"Tinggal kita gerak cepat mau merampungkan, memperbaiki menyelesaikan masalah yang tadi saya sampaikan bisa atau tidak," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: