Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Barata Indonesia Bangun Dua PLTMH Senilai Rp240 Miliar

Barata Indonesia Bangun Dua PLTMH Senilai Rp240 Miliar Kredit Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Barata Indonesia akan membangun dua Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Batang Toru 3 (2x5) MW di Kecamatan Pahaejulu, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Direktur Utama Barata Silmy Karim mengatakan, pengerjaan proyek PLTMH tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT Berkah Alam Lestari Energi, anak perusahaan PT Terregra Asia Energy Tbk yang bergerak di bidang energi terbarukan.

"Kami sudah melakukan penandatangan kontrak untuk pembangunan PLTMH Batang Toru 3 (2x5) MW," kata Silmy keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Lebih lanjut dikatakan proyek pembangkit listrik memanfaatkan energi baru terbarukan (Renewable Energy) merupakan salah satu fokus bisnis perusahaan. "Kami ingin menjadi yang terdepan dalam bidang energi baru dan terbarukan. Untuk itu, kami terus mengembangkan kompetensi di bidang energi baru dan terbarukan karena ini adalah energi masa depan," tambahnya.

Nilai dari proyek PLTMH Batang Toru 3 (2x5) MW tersebut sebesar Rp240 miliar dan dijadwalkan selesai dalam waktu 21 bulan. "Di samping itu, proyek ini juga akan mengoptimalkan pembiayaan dari dalam dan luar negeri," ujarnya.

Silmy mengatakan, dalam pengerjaan proyek ini, Barata bekerja sama dengan perusahaan dari Austria yang terbaik dalam teknologi turbin pembangkit listrik tenaga air maupun mini hidro. Selain PLTMH Batang Toru 3, Barata Indonesia juga sedang bernegosiasi dengan Terregra untuk pembangunan PTLMH Sisira 2X4,9 MW yang berlokasi di Kecamatan Parlilitan, Sumatera Utara.

Menurutnya, dalam kurun waktu sepuluh tahun ke belakang, PLTMH yang telah diselesaikan perusahaan asal Gresik tersebut antara lain proyek PLTMH Walessi 500 kW, PLTMH Kayu Aro 950 kW, PLTMH Lodagung 2x650 kW, serta Penstock untuk PLTMH Parmonangan 2x4,5 MW.

Ke depan ia berharap pemerintah dapat memberikan insentif pada pembangkit listrik tenaga baru dan terbarukan, baik itu dari sisi tarif maupun fasilitas pembiayaan dengan bunga rendah. Hal ini mengingat renewable energy merupakan masa depan sumber energi dunia.

"Energi baru dan terbarukan perlu mendapat perhatian agar Indonesia tidak ketinggalan dibandingkan negara lain yang sudah lama mengembangkan sumber energi tersebut. Baik itu dari sisi pengembangan teknologi maupun dari sisi komposisi energy mix (bauran energi)," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: