Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Bertolak ke Davos Hadiri World Economic Forum

Trump Bertolak ke Davos Hadiri World Economic Forum Kredit Foto: Reuters/Yuri Gripas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Inggris Theresa May, dan para pemimpin dunia lainnya saat menghadiri World Economic Forum di Davos, Swiss, pekan ini, pejabat Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (23/1/2018).

Trump dijadwalkan untuk melakukan penerbangan satu malam pada hari Rabu menuju ke Davos yang sedang dilanda hujan salju, di mana dirinya akan mendorong investasi di Amerika Serikat dan kerja sama mengenai masalah keamanan nasional, termasuk perang melawan negara-negara Islam dan program rudal balistik dan nuklir Korea Utara.

Trump akan mengadakan pertemuan satu hari penuh di Davos pada hari Kamis (25/1/2018) dan kemudian menyampaikan pidato utama ke forum tersebut pada hari Jumat sebelum kembali ke Amerika Serikat pada hari itu.

Gary Cohn selaku Penasihat ekonomi senior Gedung Putih mengatakan bahwa Trump akan menggunakan pidatonya untuk mendorong perusahaan global berinvestasi di Amerika Serikat dan mengambil keuntungan dari pemotongan pajak korporat yang diinisiasi oleh Trump.

Dirinya juga akan menekankan kebijakan "Amerika First" dan mencari lebih banyak kebijakan perdagangan dari sekutu A.S., Cohn mengatakan, sesuai dengan keyakinan Trump bahwa kesepakatan perdagangan internasional yang timpang terhadap Amerika Serikat.

"Presiden akan terus mempromosikan persaingan ekonomi yang adil dan akan memperjelas bahwa tidak boleh ada perdagangan bebas dan terbuka jika negara-negara tidak bertanggung jawab terhadap peraturan," pungkas Cohn kepada wartawan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (24/1/2018).

Trump akan menjadi presiden A.S. yang pertama yang hadir di Davos dalam 20 tahun terakhir, memberinya kesempatan untuk bergaul dengan "globalis" elit yang sama dengan yang dia dapatkan dalam pemilihan presiden 2016-nya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: