Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Megawati Ibu Demokrasi?

Megawati Ibu Demokrasi? Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Anggota DPD RI I Wayan Sudirta menilai Presiden Republik Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri yang juga ketua umum PDI Perjuangan adalah ibu demokrasi dan negarawan sejati.

"Saya menyebut Ibu Megawati sebagai ibu demokrasi, karena beliau lah yang berupaya keras agar demokrasi dapat diterapkan dengan baik di Indonesia," kata I Wayan Sudirta, di Jakarta, Rabu (24/1/2018).

Wayan Sudirta mengatakan hal itu menanggapi peringatan ulang tahun ke-71 Megawati Soekarnoputri yang dimeriahkan dengan pentas Teater Kebangsaan di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (23/1).

Menurut Wayan Sudirta, Megawati Soekarnoputri dalam perjalanan politiknya yang panjang mengalami dinamika dan suka-duka yang luar biasa tapi dapat dilaluinya dengan sabar dan tegar.

"Pada era orde baru, Megawati pernah mengalami penindasan dan pengekangan hak politik tapi tidak melawan secara fisik. Ibu Megawati memperjuangkan hak-haknya melalui jalur hukum, dan akhirnya menang," kata mantan Ketua Panitia Perancang Undang Undang (PPUU) di DPD RI ini Megawati ketika menjadi Presiden RI kelima, pada 2000-2004 juga memperjuangkan penerapan demokrasi melalui penerapan pemilihan pemimpin secara langsung, baik pemilihan kepala daerah, anggota legislatif, hinggga Presiden.

Perjuangan yang dilakukan Megawati, menurut dia, membuat rakyat dapat berpartisipasi secara langsung dalam memilih pemimpinnya.

"Ibu Megawati meskipun putri Presiden Soekarno dan dibesarkan di lingkungan Istana, tapi sangat kepedulian kepada rakyat kecil," katanya.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini juga memuji sikap Megawati sebagai negarawan sejati yakni mengutamakan kemajuan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi dan kelompok.

Menurut Wayan, Megawati adalah pendiri dan ketua umum PDI Perjuangan yang memiliki popularitas dan pengaruh sangat besar, serta putrinya Puan Maharani, juga menjadi pimpinan di partai tersebut.

"Namun, Megawati mengusung figur Joko Widodo yang berasal dari rakyat untuk menjadi calon presiden pada pemilu presiden tahun 2014. Padahal, bisa saja Megawati tampil sendiri atau mengusung putrinya," katanya.

Wayan menambahkan, Megawati dalam memimpin partai lebih mengutamakan kemajuan bangsa dan negara dari pada kepentingan kelompok.

"Ini yang membuat kader partai dan politisi dari partai politik lain menjadi segan dan banyak yang berkonsultasi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: