Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantu KUMKM Analisis Kinerja, Kemenkop UKM Terapkan Early Warning System

Bantu KUMKM Analisis Kinerja, Kemenkop UKM Terapkan Early Warning System Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM akan menerapakan aplikasi Early Warning System (EWS) yang merupakan aplikasi berbasis web guna membantu KUMKM dalam menganalisis kondisi atau kinerjanya.

"Apakah Koperasi dan UMKM itu sehat, cukup sehat, dan tidak sehat. Jika usahanya mengalami penurunan atau tidak sehat maka bisa segera melakukan perbaikan sesuai dengan rekomendasi aplikasi tersebut," jelas Deputi Bidang Restrukturisaai Usaha Kemenkop dan UKM Abdul Kadir Damanik dalam konferensi pers, Rabu (23/1/2018) di Jakarta. 

Rencananya, aplikasi akan segera diterapkan di tahun ini, dan akan dilengkapi dengan skema penyelesaiannya sesuai dengan rekomendasi hasil diagnosis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk membantu KUMKM menyelesaikan persoalan yang dihadapi. 

Selain itu, Kemenkop dan UKM juga menyediakan fasilitas pendampingan tenaga ahli dan menjalin kerja sama dengan konsultan PLUT guna mengoptimalisasi penerapan EWS. Dengan demikian, KUMKM bisa meningkatkan daya saing di tengah kondisi persaingan yang semakin kompetitif di era pasar bebas. 

Dalam pemaparannya, Abdul Kadir Damanik juga menyampaikan bahwa SKKNI Pendamping UMKM telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor: 181 Tahun 2017 tanggal 19 Juni 2017 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis Golongan Pokok Aktivitas Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen Bidang Pendamping Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 

Di samping adanya fasilitas pendampingan, Abdul menegaskan bahwa KUMKM juga harus memperkuat kemitraan dengan usaha besar. "Harus mengedepankan prinsip-prinsip saling membutuhkan, memperkuat, menguntungkan, dan mempercayai," tegasnya. 

Melalui kemitraan, kata Abdul, KUMKM diharapkan bisa mendapat pembelajaran baik di bidang pemasaran, manajemen, pemanfaatan teknologi, dan juga diharapkan bisa mengubah mind set KUMKM dalam mengembangkan usahanya yang berbasikan permintaan pasar. 

Adapun produk-produk KUMKM yang difasilitasi dalam kegiatan kemitraan usaha yaitu memiliki prospek pasar untuk disinergikan dengan usaha besar dan bergerak di berbagai sektor, seperti makanan, minuman, produk olahan, fesyen, craft, home deco/home ware. Sementara untuk kriteria produknya yaitu memiliki prospek pasar, berkualitas, memiliki kapasitas produksi yang memadai, dan kemasan yang baik, serta diutamakan yang sudah memiliki legalitas. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: