Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Siap Hadapi Era Suku Bunga Rendah

BRI Siap Hadapi Era Suku Bunga Rendah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

 PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) menyatakan siap menghadapi era suku bunga rendah dengan melakukan adaptasi proses bisnis melalui pemanfaatan teknologi informasi sehingga lebih efisien.

"Ke depan, era suku bunga rendah di depan mata. Kami akan menyesuaikan bisnis BRI dengan suku bunga yang rendah. Jadi kami tidak khawatir," ujar Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo di Jakarta, Rabu.

Haru mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan porsi sumber sumber pendapatan baru di luar pendapatan bunga mengingat tren suku bunga ke depan akan semakin menurun. Salah satu strategi BRI yakni dengan memperkuat 'transaction banking' serta pemanfaatan 'digital banking'.

Perolehan pendapatan nonbunga BRI sepanjang lalu cukup baik diindikasikan dengan perolehan pendapatan jasa atau fee based income (FBI) yang tumbuh 13,2 persen (yoy) dari Rp9,2 triliun di akhir 2016 menjadi Rp10,4 triliun di akhir 2017.

Kendati demikian, marjin bunga bersih atau Net Interest Margin (NIM) BRI sepanjang tahun 2017 sedikit tergerus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Marjin bunga bersih konsolidasi BRI 7,78 persen, turun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai di atas delapan persen.

"Dengan NIM yang rendah, kesehatan kredit akan lebih bagus, pertumbuhan kredit volume-nya juga lebih bagus. Kami siapkan aktivitas bisnis yang lain, yang menghasilkan net interest income dari anak usaha seperti asuransi, DPLK dan lainnya," ujar Haru.

Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi hingga akhir Desember 2017 sebesar Rp739,3 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan penyaluran kredit pada posisi akhir Desember 2016 yang mencapai Rp663,4 triliun. Penyaluran kredit BRI masih didominasi oleh kredit kepada segmen UMKM yang mencapai 74,6 persen dari total portofolio kredit BRI.

BRI menargetkan porfotolio kredit UMKM terus meningkat hingga mencapai 80 persen dari total keseluruhan kredit BRI. Loan to deposit ratio (LDR) konsolidasian BRI pun berada di kisaran 87,8 persen.

Penyaluran kredit BRI secara konsolidasi sebesar Rp739,3 triliun masih didominasi oleh penyaluran kredit mikro yakni sebesar Rp239,5 triliun, kredit konsumer Rp114,6 triliun, kredit ritel dan menengah Rp197,8 triliun dan kredit korporasi Rp187,4 triliun.

"Strategi kita ke depan bagaimana fokus kepada mikro dan UKM. Mikro saja kita targetkan mencapai 40 persen dari total kredit kita, yang sekarang 33 persen. Caranya kita permudah nasabah untuk akses perbankan baik simpanan maupun pinjaman. Di pinjaman kita digitalisasi penyaluran kredit dengan sistem yang mudah untuk 'account officer' atau mantri dari tiga hari menjadi sehari sehingga waktu yang dibutuhkan untuk ekspansi lebih pendek," kata Haru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: