Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Imbau Waspadai Investasi Bodong

OJK Imbau Waspadai Investasi Bodong Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jambi -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengedukasi pengurus Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Jambi, Bhayangkari cabang Jambi, serta Dekranasda untuk mewaspadai penawaran investasi ilegal atau bodong.

"Berdasarkan data dari global index 2015 hanya 37,5 persen perempuan Indonesia yang punya rekening di lembaga keuangan formal padahal penggunaan produk dan jasa keuangan ini sangat dibutuhkan masyarakat sejak lahir sampai usia senja," kata Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sondang Martha Samosir di Jambi, Rabu.

Dalam pemaparannya di rumah dinas gubernur Jambi itu, Sondang menyatakan bahwa edukasi waspada investasi ini memberikan pendidikan bagi perempuan untuk lebih memahami mengenai literasi keuangan.

Kaum ibu akan melihat bagaimana cara menyisihkan sebagian dana untuk investasi dengan menggunakan produk jasa keuangan yang bertujuan meningkatkan inklusi keuangan keluarga.

Penyelenggaraan kegiatan itu kata Sondang juga merupakan tugas OJK untuk meningkatkan pemahaman dalam mewaspadai penawaran investasi ilegal atau investasi bodong yang terjadi di masyarakat dan penanaman investasi ilegal.

"Diharapkan dengan literasi kepada perempuan dapat membuat dampak ganda di mana perempuan dapat memberikan edukasi juga kepada masyarakat di sekitarnya," katanya.

Edukasi kepada perempuan kata Sondang karena perempuan sebagai pemegang keuangan dalam keluarga sehingga perlu ditingkatkan pengetahuan dalam pengelolaan dan perencanaan keuangan agar cerdas dan mandiri secara finansial.

Sementara itu, Ketua TP-PKK Provinsi Jambi Sherrin Tharia Zola mengatakan edukasi yang diberikan OJK diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai karakteristik, manfaat dan risiko kegunaan produk atau layanan jasa keuangan serta pengelolaan keuangan pribadi.

"Edukasi keuangan ini saya rasa sangat diperlukan karena pemahaman yang dangkal mengenai industri jasa keuangan akan menyebabkan mudahnya masyarakat terjebak dalam tawaran investasi ilegal yang banyak beredar di masyarakat," kata Sherrin.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: