Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mandiri Investasi Siap Terbitkan KIK EBA Tahun Ini

Mandiri Investasi Siap Terbitkan KIK EBA Tahun Ini Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mandiri Manajemen investasi pada tahun ini berencana menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA).

Direktur Mandiri Investasi Endang Astharanti mengungkapkan bahwa produk investasi alternatif dalam produk sekuritisasi ini masih tetap akan mengagunkan proyek-proyek infrastruktur milik perusahaan BUMN. Hal ini karena aset BUMN itu dianggapnya sebagai proyek yang aman dan diminati oleh para investor.

"Jadi, intinya sektornya itu masih infrastruktur. Kami memilih proyek mana yang tepat. Ini future revenue. Dan kemungkinan akan kami rilis di semester II 2018 ini," katanya di Jakarta, Kamis (25/1/2018).

Ia mengungkapkan, untuk menerbitkan KIK EBA butuh waktu lama. Pihaknya masih melakukan feasibility study, legal consultant, dan lainnya. Ini berbeda dengan produk seperti reksadana yang bisa diterbitkan secara cepat.

"Prosesnya seperti yang sudah kita rilis dalam KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jagorawi. Tapi, saat ini saya belum bisa pastikan apakah akan jalan tol lagi atau bukan. Tapi, sedang kami kaji ya," jelasnya. 

Akan tetapi, Endang menyebutkan KIK EBA yang akan diterbitkan pihaknya tdiak akan jauh beda dengan yang diterbitkan saat proyek jalan tol Jasa Marga mencapai Rp2 triliun. "Iya minimal Rp2 triliun. Tapi, kami harap bisa lebih besar dari angka tersebut. Tapi, angka Rp2 triliun itu saya rasa cukup acceptable," ungkapnya. 

Lebih lanjut dia menjelaskan, ke depannya produk KIK EBA ini juga dapat dijadikan sebagai solusi pendanaan bagi korporasi dengan me-recycle asset yang dimilikinya itu. Selain KIK EBA, kata dia juga pihaknya akan menerbitkan Dana Investasi Real Estate (DIRE). Hanya saja untuk proyek propertinya masih berupa mal-mal di luar Jakarta.

Sebelumnya, KIK EBA miliknya sangat diserap pasar. Hal ini tercermin dari oversubscribe yang sebesar 2,5 kali pada penawaran umum yang lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: