Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masuk 60 Perusahaan Teratas di BEI, Ini Tanggapan WSBP

Masuk 60 Perusahaan Teratas di BEI, Ini Tanggapan WSBP Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menyusul PT Waskita Karya (Persero) Tbk, awal tahun 2018 PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil untuk pertama kalinya masuk dalam Indeks LQ45 atau 45 saham unggulan yang tergolong kategori paling likuid periode Februari-Juli 2018. 

Hal ini berdasarkan pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) Nomor 114/BEJ.I/U tahun 1997 tentang Indeks Likuiditas BEJ (Indeks LQ45) dan berdasarkan hasil evaluasi pada Januari 2018.

Terpilihnya WSBP ke dalam Indeks LQ45 menunjukkan bahwa perusahaan masuk dalam kriteria 60 besar perusahaan yang memiliki nilai kapitalisasi terbesar dalam 12 bulan terakhir, 60 besar perusahaan yang memiliki nilai transaksi perdagangan saham terbesar dalam 12 bulan terakhir, dan sudah listing di BEI setidaknya minimal 3 bulan. Penilaian juga berdasar dari keuangan yang baik, prospek yang bagus dan nilai transaksi yang besar, serta frekuensi perdagangan yang tinggi dari perusahaan. Ini merupakan bentuk apresiasi atas kinerja saham WSBP termasuk dari aspek likuiditas dan kapitalisasi pasar. 

Tercatat pada perdagangan Kamis (25/1/2018), harga saham perusahaan dibuka pada harga Rp450/saham, lalu mencapai harga tertinggi mencapai Rp498/saham. Harga saham WSBP ditutup pada level Rp494/saham, atau lebih tinggi sebesar 9,7% dibandingkan harga saham saat dibuka. Harga ini lebih tinggi dibandingkan harga pada saat penawaran umum saham perdana/Initial Public Offering (IPO) tahun 2016 sebesar Rp490/saham.  

Direktur Keuangan dan Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk MC Budi Setyono menyatakan, dengan masuknya WSBP dalam Indeks LQ45 diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan harga saham ke depannya. Hal ini karena indeks ini menjadi kriteria investasi utama yang digunakan oleh para investor dalam portofolio mereka. 

"WSBP akan terus berusaha meningkatkan sisi fundamental perusahaan sebagai upaya konsistensi perusahaan masuk dalam jajaran saham LQ45," katanya di Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Perusahaan meyakini bahwa saham yang memiliki likuiditas tinggi dapat menarik antusiasme pasar untuk melakukan transaksi. Selain itu, aksi korporasi juga turut mempengaruhi agresivitas saham perusahaan.

Pada 2017, perusahaan optimis akan mencapai laba bersih sekitar Rp1,2 triliun. Adapun pada 2018, WSBP menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp9,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun.

Sementra adari sisi produksi, saat ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton/tahun. Tahun 2018 kapasitas produksi menjadi 3,75 juta ton/tahun, dimana perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton/tahun hingga 600 ribu ton/tahun. Peningkatan kapasitas ini berasal dari dua plant baru WSBP di Penajam dan Medan serta peningkatan dari kapasitas produksi existing.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: