Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Pontianak, Ady Hendratta menargetkan ada sebanyak 6.000 proyek di Kalbar untuk mendaftarkan pekerjanya mengikuti minimal dua program yang diwajibkan undang-undang.
"Pada 2017 target proyek yang mendaftarkan pekerjanya sebanyak 5.517 proyek, tercapai sebanyak 5510 proyek atau 99,97 persen. Pada 2018 target kami 6000 proyek. Jadi semua proyek yang dibiayai pemerintah ikut wajib ikut dalam dua program wajib yaitu Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kematian," ujarnya di Pontianak, Jumat.
Dijelaskan dia secara umum target untuk penambahan pada 2018 di Kalbar sebanyak 26,9 juta pekerja. Untuk mencapai target yang ada menurutnya tentu menghadapi sejumlah tantangan.
"Kendala ketidaktercapainya target selain kurangnya sosialisasi, juga belum semua Pemda mendukung program BPJS Ketenagakerjaan," kata dia.
Pihaknya sendiri akan terus melakukan sosialisasi dengan berbagai pihak agar kewajiban pemberi kerja melakukan kewajibanya untuk melindungi pekerjanya.
"Nanti kami langsung ketemu dengan sekolah difasilitasi Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan ketemu dengan bidan untuk diikutsertakan dalam sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan, juga BPSP bagaimana nanti usaha yang ada diikutsertakan," kata dia.
Menurutnya bagi pemberi kerja yang tidak menjalankan amanat amanah undang-undang tentang jaminan sosial selain ada sanksi administratif juga ada pidana.
"Kami ingin dan mengajak seluruh perusahaan mendaftarkan diri pekerjannya," ajak dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
