Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pamekasan Klaim Butuh 2.000 CPNS

Pamekasan Klaim Butuh 2.000 CPNS Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Pamekasan -

Kepala Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKSDM) Pemkab Pamekasan Lukman Hedi Mahdia menyatakan pihaknya membutuhkan sebanyak 2.000 orang calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk memenuhi kebutuhan pegawai di lingkungan pemkab setempat.

"Kebutuhan rekrutmen CPNS di Pamekasan saat ini cukup banyak karena sudah banyak di antara mereka yang telah pensiun, sementara belum ada rekrutmen baru," ujarnya di Pamekasan, Jumat

Ia menjelaskan bahwa kebutuhan terbanyak pada bidang pendidikan sekitar 1.400 orang. Umumnya merupakan guru kelas pada sekolah dasar negeri yang tersebar di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

"Jadi. guru SD merupakan kebutuhan terbanyak dibanding CPNS lainnya," ucap Lukman.

Menurut dia, banyaknya kebutuhan guru PNS untuk sekolah dasar itu karena selama ini tidak ada rekrutmen CPNS guru sejak beberapa tahun terakhir.

"Meski banyak guru yang telah purnatugas atau pensiun, tetap tidak ada penambahan," katanya.

Lukman mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kebutuhan tenaga CPNS di lingkungan Pemkab Pamekasan itu kepada pemerintah pusat. Namun, hingga kini belum ada tambahan.

Secara terpisah, Kelapa Dinas Pendidikan Pemkab Pamekasan Moh Tarsun mengakui kekurangan guru di sejumlah sekolah dasar di wilayah itu.

"Kekurangan guru PNS di Pamekasan ini memang terbanyak adalah guru SD," ujar Tarsun.

Untuk mengurangi kebutuhan guru tersebut, pihaknya terpaksa merekrut tenaga sukarelawan.

"Jika mengandalkan guru PNS, jelas kami tidak bisa karena kekurangannya terlalu banyak, terutama sekolah-sekolah yang ada di pelosok desa," ujar Tarsun.

Selain kekurangan guru, persoalan pendidikan lainnya yang juga terjadi di Pamekasan dan saat ini menjadi perhatian serius Disdik Pamekasan adalah kepemilihan lahan.

"Sebagian lahan yang ditempati lembaga pendidikan di Pamekasan ini masih atas nama milik pribadi warga. Ini juga menjadi persoalan tersendiri bagi kami," katanya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: