Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemensos Kucurkan Rp2,5 Miliar untuk Korban Gempa

Kemensos Kucurkan Rp2,5 Miliar untuk Korban Gempa Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Pascagempa yang terjadi di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Banten, Menteri Sosial RI, Idrus Marham secara maraton memantau dan memastikan proses tanggap darurat berlangsung dengan baik. Total bantuan yang disalurkan untuk gempa di Banten dan Jawa Barat sebesar Rp2,5 miliar dalam bentuk logistik, santunan untuk ahli waris dua korban meninggal, serta kendaraan siaga bencana berupa mobil tangki air. 

"Hari ini saya ke Desa Kuta, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor untuk bertemu dengan warga terdampak gempa, memastikan mereka telah menerima bantuan dan perlindungan yang layak. Sebelumnya saya sudah ke Kecamatan Panggarang, Kabupaten Lebak, untuk melihat langsung bagaimana proses penanganan terhadap pengungsi," ujar Idrus dalam keterangan resminya di Bandung, Sabtu (27/1/2018).

Mensos mengatakan penyaluran seluruh bantuan harus merata dan proporsional sesuai kebutuhan di lapangan. Pihaknya juga terus memonitor dan meminta tim untuk menyisir para korban gempa. 

Selain itu, sambung Mensos, Presiden Joko Widodo terus memantau perkembangan penanganan pengungsi dan warga terdampak gempa. Presiden juga berpesan untuk berkomunikasi dengan semua pihak terkait dalam rangka penanganan bencana ini. 

“Bapak Presiden memerintahkan agar semua yang korban gempa mendapatkan perlindungan. Semua anak bangsa yang terkena musibah harus diurus dengan baik,” ungkap Indrus.

Mensos mengatakan sesaat setelah terjadinya gempa pada Selasa lalu (23/1), Tim Kementerian Sosial turun ke lapangan dan melakukan pendataan. Ada 3 hal yang dilakukan secara bertahap yakni membangun tenda dan dapur umum untuk pengungsi, memberikan bantuan untuk rumah yang rusak akibat gempa dan menyiapkan jaminan hidup. 

"Bantuan Stimulan Pemulihan Sosial ini diberikan jika semua persyaratan telah terpenuhi dengan dilakukan asesmen dan penilaian langsung di lapangan oleh petugas Pusat dan Dinas Sosial Provinsi/Kabupaten/Kota," paparnya.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,1 SR terjadi pada hari Selasa pukul 13.34 WIB. Sebanyak tujuh kabupaten terdampak gempa, yakni Provinsi Jawa Barat meliputi Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur. Sementara di Provinsi Banten meliputi Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, Tangerang. 

Di Lebak, gempa dirasakan warga Kecamatan Bayah, Wanasalam, Cilograng, Panggarangan, Lebak Gedong, Sobang, Cimarga, Sajira, Cihara, Cirinten, Cijaku, Ci Gemblong, Bojong Manik, Muncang, Cibadak, Malingping, Cileles, Cibeber. 

Di Pandeglang, wilayah terdampak gempa adalah Kecamatan Majasari, Cikeusik, Cimanggu, Panimbang, Bojong, Saketi, Sukaresmi, Cibaliung, dan Cigeulis. 

Di Serang, wilayah terdampak gempa meliputi Kecamatan Mancak, Padarincang, Gunungsari dan Jawilan. Sementara di Bogor, wilayah terdampak gempa adalah Kecamatan Megamendung, Pamijahan, Ciawi, Sukajaya, Nanggung, dan Caringin.

Selanjutnya di Kabupaten Cianjur, kerusakan akibat gempa dirasakan warga Desa Tanggeung, Desa Pagermaneuh, dan SMK Tanggeung. Untuk Sukabumi di Pabuaran, Cibitung, Surade, Cidolog, Warung Kiara, dan Kabandungan.

"Guncangan gempa juga menyebabkan 602 rumah rusak berat dan sebanyak 3.284 rumah rusak ringan," ujar Mensos.

Adapun, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkapkan pihaknya mencatat  jumlah korban meninggal sebanyak 2 orang, korban luka-luka sebanyak 16 jiwa, dan 878 jiwa mengungsi. Jumlah pengungsi terbanyak di Kabupaten Lebak sebanyak 460 jiwa, Kabupaten Bogor sebanyak 378 jiwa, dan Sukabumi sebanyak 40 jiwa. 

Selain itu, Kemensos telah mengintruksikan Dinas Sosial Provinsi Banten dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat serta Taruna Siaga Bencana (TAGANA) melakukan distribusi logistik ke lokasi terdampak. Bantuan logistik diberikan kepada korban yang mengalami kerusakan rumah berat dan saat ini mengungsi di tenda pengungsian, maupun rumah tetangga dan keluarga. 

"Tim dari Direktorat PSKBA juga melakukan pendampingan dan asesmen kebutuhan pengungsian. Selain itu, tim yang turun berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi dan Kabupaten untuk melakukan verifikasi awal terkait rumah rusak untuk pemberian bantuan pembangunan rumah dan bantuan logistik yang tepat sasaran," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: