Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

TdI 2018 jadi Ajang Pembuktian Kekuatan Projo Waseso

TdI 2018 jadi Ajang Pembuktian Kekuatan Projo Waseso Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Banyuwangi -

Kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Indonesia (TdI) 2018 menjadi ajang pembuktian bagi pebalap senior Projo Waseso setelah namanya tercoret dari bursa timnas untuk Asian Games 2018.

Hingga etape tiga TdI yang finis di Banyuwangi, Jatim, Sabtu (27/1/2018), pebalap berusia 30 tahun ini telah dua kali naik podium kedua yaitu di etape pertama dari Candi Prambanan menuju Ngawi dan di etape tiga yang finis di kota yang mempunyai sebutan Kota Gandrung itu.

"Saya terus berusaha maksimal sejak balapan dimulai karena saya percaya dengan kemampuan yang saya miliki. Dukungan tim juga sangat bagus selama balapan," kata Projo Waseso usai balapan etape tiga.

Projo Waseso merupakan salah satu pebalap yang diajukan oleh PB ISSI untuk masuk pelatnas Asian Games 2018. Namun, nama pebalap asal Kalimantan Timur itu dicoret oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal tersebut juga diakui oleh Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari.

Meski tercoret, Projo tetap mendapatkan kepercayaan untuk memperkuat Timnas Indonesia di TdI 2018 bersama enam pebalap lain. Kepercayaan yang diberikan oleh PB ISSI ini ternyata mampu dibayar dengan hasil bagus meski belum mampu berada di podium pertama.

"Sejak etape pertama saya merasa ada semangat lebih. Apalagi di etape tiga. Di tanjakan ternyata saya mengayuh dengan mudah. Padahal biasanya tidak begitu. Makanya saya terus berusaha di depan hingga finis," kata pebalap yang sudah kenyang pengalaman itu.

Etape ketiga TdI yang merupakan rute terpanjang terbilang mampu menciptakan kejutan karena pemenangnya hampir semua pebalap yang memiliki spesialisasi sprinter. Padahal, lintasan yang dilalui terdapat tiga titik king of mountain (KOM) yang seharusnya didominasi pebalap dengan spesialisasi tanjakan.

Pada etape terpanjang ini, pebalap asal Yunani Charlampos Kastrantas mampu menjadi yang terbaik setelah menang adu sprint dengan Projo Waseso dan pebalap KFC Cycling Muhammad Imam Arifin yang akhirnya finis diurutan ketiga.

Sementara itu, Ketua Umum PB. ISSI Raja Sapta Oktohari membenarkan jika apa yang dilakukan oleh Projo Waseso adalah sebuah pembuktian jika masih mampu bersaing dengan pebalap muda Indonesia yang saat ini sedang naik daun seperti Abdul Gani maupun Imam Arifin.

"Ini adalah sebuah pembuktian. Meski dicoret oleh Kemenpora, justru Projo bisa membuktikan jika dirinya masih bisa meraih yang terbaik," katanya saat dikonfimasi.

Projo Waseso merupakan sedikit dari pebalap senior yang kemampuannya masih dibutuhkan. Selain itu ada nama Robin Manullang yang saat ini memperkuat PGN Cycling Team. Pada TdI tahun ini prestasinya juga masih bisa diandalkan terbukti bisa bersaing di barisan terdepan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: