Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenhub - BNN Deklarasikan Keselamatan Jalan dan Anti Narkoba

Kemenhub - BNN Deklarasikan Keselamatan Jalan dan Anti Narkoba Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Palu -

Kementerian Perhubungan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) mendeklarasikan keselamatan jalan dan anti narkoba yang diinisiasi oleh Kerukunan Keluarga Jawa Sulawesi Tengah (KKJST), di halaman LPP RRI Palu, Sabtu (27/1/2018) malam.

Ketua Umum KKJST Hendro Surahmat menyatakan deklarasi untuk membangun komitmen bersama dengan fokus terhadap anti narkoba dan keselamatan pengguna jalan, menjadi topik yang sangat penting dan mendasar dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

"KKJST beberapa kali sangat peduli, untuk perangi narkoba. Kita sepakat perangi narkoba," ungkap Hendro Surahmat saat menyampaikan sambutan pada deklarasi tersebut.

Hendro mengaku kepedulian itu terbangun karena mengetahui adanya persoalan narkotika dan banyaknya masyarakat khususnya generasi muda usia produktif terkontaminasi dengan narkoba segala jenis di Sulteng.

"Kami tahu ada persoalan narkoba, kami tahu, karena itu kami peduli," sebut Hendro.

Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Darat ini berharap, dengan deklarasi itu terbangun kesamaan pandangan dan gerakan untuk perangi narkoba.

"Muda-mudahan kita dapat perangi narkoba, kurangi narkoba, karena ini sangat berbahaya bagi kita," harapnya.

Ia menguraikan pemerintah berkeinginan menciptakan pemuda yang kompetitif. Namun, hal itu sulit untuk diraih bila generasi muda terkontaminasi narkoba.

Ia juga berharap agar pemuda dapat mengedukasi masyarakat terkait keselamatan pengguna jalan. Hal itu karena terdapat 70 - 90 pengguna jalan meninggal di jalan setiap hari.

"Setiap jam, tiga orang meninggal. Persoalan kecelakaan ini paling sering menimpa anak muda," urai Hendro.

Korban terbesar adalah pemuda usia produktif. Anak muda disebut sangat rentan dengan kecelakaan lalu lintas.

"Jumlah korban meninggal 70 orang, jika ditambah dengan jumlah pemuda yang meninggal karena terkontaminasi barang haram, maka dalam sehari terdapat ratusan orang meninggal," katanya.

Kecelakaan yang berujung meninggal dunia dipandang memiliki keterkaitan sebab dengan penggunaan narkoba oleh pengguna jalan.

Terkait hal itu Kepala BNN Sulteng Brigjend Pol Andjar Dewanto SH mengemukakan perangi narkoba jangan hanya sebatas slogan.

"Kita buktikan perangi narkoba. Jangan ngomong aja," sebut Brigjend Andjar.

Sejauh ini, kata dia, terdapat 1352 orang yang suda direhab karena kasus narkoba. Parahnya lagi di 2017, terdapat 700 pelajar tingkat SLTP di Kota Palu terkontaminasi barang haram itu.

"Kamai turun langsung di 12 sekolah SMP hampir 700 siswa-siswi SMP terkontaminasi narkoba," katanya.

Kondisi ini tidak boleh didiamkan. Karena itu harus diperangi dengan melibatkan komponen pemuda berperan aktiv dalam upaya pencegahan.

"Kita diamkan atau kita perangi. Mari kita berperan aktiv. Tidak boleh berpikir keluarga saya belum kena, anak saya belum kena narkoba," ujarnya.

"Deklarasi itu bertujuan salah satunya untuk membangun komitmen bersama sebagai bentuk upaya untuk mengedukasi pelajar dan pemuda," ungkap Ketua Panitia Deklarasi, Dr M Ali. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: