Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peluang Kerja Terbatas, Angka Pencari Kerja di Mukomuko Merosot

Peluang Kerja Terbatas, Angka Pencari Kerja di Mukomuko Merosot Kredit Foto: Antara/R Rekotomo
Warta Ekonomi, Mukomuko -

Angka pencari kerja di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sepanjang tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, diduga karena terbatasnya peluang kerja di berbagai sektor usaha di daerah itu pada tahun tersebut.

Wahyudi selaku Kabid Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan dan Tenaga Kerja Kabupaten Mukomuko di Mukomuko, Minggu (28/1/2018), mencatat sepanjang tahun 2017 sebanyak 395 orang pencari kerja di daerah itu, berkurang dibandingkan tahun sebelumnya 524 orang.

Menurutnya, jumlah pencari kerja pada 2017 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelum bukan karena jumlah pencari kerja di daerah itu berkurang, tetapi peluang kerja di sejumlah perusahaan pada tahun tersebut yang terbatas.

"Pencari kerja yang terdata di dinas ini yang menggurus kartu kuning. Mereka mengurus kartu kuning karena ada penerimaan tenaga kerja di sejumlah perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak mentah kelapa sawit," ujarnya.

Dirinya juga mengatakan, perusahaan di daerah itu pada 2016 lebih banyak menerima tenaga kerja sehingga pada saat itu banyak pencari kerja yang mengurus kartu kuning, sebaliknya, perusahaan pada tahun 2017 lebih sedikit menerima tenaga kerja.

"Tergantung dengan ada atau tidak pembukaan. Semua itu tren pembukaan lowongan pekerjaan frekuensi kartu kuning meningkat," pungkasnya.

Namun, katanya, setelah pencari kerja tersebut mengurus kartu, selanjutnya tidak ada lagi laporan terkait pencari kerja itu sudah bekerja belum. Untuk selanjutnya, dirinya menyatakan, instansinya akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada perusahaan di daerah itu agar melaporkan jumlah tenaga kerjanya.

Sementara itu dari sebanyak 395 orang pencari kerja itu, sebanyak 47,3 persen berpendidikan SMA sederajat dan 35,4 persen dari sarjana satu (S1). (HYS/Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: