Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Puan Maharani: Guru Jadi Penentu Karakter Anak Bangsa

Puan Maharani: Guru Jadi Penentu Karakter Anak Bangsa Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI Puan Maharani mengatakan, karakter anak bangsa disebutkan menjadi tugas bagi para tenaga pengajar untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Hal ini dikatakannya di depan ratusan guru se Kota Medan bertempat di Sekolah Yayasan Cinta Budaya, Jumat (21/1).
 
"Bagaimana karakter anak-anak di masa depan, tergantung pada didikan keluarga. Sedangkan sebagian besarnya, pendidikan itu diberikan oleh guru di sekolah," katanya.
 
Menurut Puan, pendidikan karakter bagi anak bangsa merupakan hal penting sebagai faktor penentu pembangunan bangsa di masa mendatang. Karena itu, menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada anak didik, adalah prioritas utama bagi sekolah dan seluruh guru. 
 
"Kalau kita tidak bisa memberikan pendidikan dan tauladan kepada anak bangsa, maka mereka tidak akan bisa menjadi seperti yang kita harapkan," ujarnya.
 
Selain itu, dirinya juga menekankan bahwa kegiatan upacara bendera yang menjadi rutinitas sekolah setiap Senin khususnya, terpaksa harus dijaga. Begitu juga halnya kan seperti menamakan nila Pancasila, lambang negara serta memperkenalkan para pahlawan nasional. Selain itu, juga tidak kalah penting, memberikan materi yang sesuai dengan usia anak-anak. 
 
"Kita lihat, banyak lagu-lagu yang sebenarnya disuguhkan ke anak-anak tidak pas dengan usianya. Anak sekolah itu harus disuguhkan dengan materi yang sesuai dengan usianya. Sehingga perkembangannya sesuai tahapan pertumbuhannya," katanya.
 
Sementara Gubernur Sumut Erry Nuradi mengatakan bahwa penghargaan kepada guru-guru adalah kunci bagi suatu negara bisa membangun karakternya dengan baik. Hal itu dicontohkannya dari sejarah perjuangan bangsa Jepang usai dihantam bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki. 
 
"Kita lihat bagaimana Negara Jepang itu menghargai guru-gurunya. Setalah dibom Amerika, yang mereka cari adalah, berapa guru yang masih hidup pasca serangan tersebut. Karena itulah kita harus berterima kasih kepada peran dan jasa para guru," ujarnya.
 
Dijelaskan Erry di hadapan Puan dan ratusan guru, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut telah membangun sistem seleksi pendaftaran peserta didik baru (PPDB) secara online. Dengan begitu, menutup peluang adanya upaya lulus dengan cara yang tidak prosedural. 

 

"Jadi dengan sistem PPDB online itu, tidak ada lagi istilah deking dan tindakan curang agar anaknya bisa masuk sekolah negeri untuk tingkat SMA," pungkasnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: