Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meksiko Terpaksa Turunkan Militer Pasca Aksi Pembunuhan Tembus 25.000 Kasus

Meksiko Terpaksa Turunkan Militer Pasca Aksi Pembunuhan Tembus 25.000 Kasus Kredit Foto: Reuters/Jorge Lopez
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pejabat Meksiko mengatakan pada hari Minggu (28/1/12018) bahwa pemerintah akan menurunkan pasukan polisi militer federal untuk memberantas kelompok-kelompok kriminal di wilayah-wilayah dimana lonjakan kekerasan menyebabkan lebih dari 25.000 pembunuhan tahun lalu.

Renato Sales selaku Komisioner Keamanan Nasional Meksiko mengatakan bahwa polisi militer federal akan bekerja sama dengan pejabat setempat untuk meringkus para penjahat kelas kakap yang diketahui dan dalam rangka memperkuat penyelidikan.

Tujuannya adalah "memulihkan kedamaian dan ketenangan bagi semua orang Meksiko," ungkapnya, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (29/1/2018.

Dia tidak memberikan rincian tentang jumlah polisi federal yang akan dikerahkan.

Lebih dari 25.000 pembunuhan dicatat tahun lalu karena persaingan antara mafia narkoba semakin terpecah menjadi kelompok haus darah yang lebih kecil dan lebih banyak setelah lebih dari satu dekade kampanye yang dipimpin militer untuk memerangi kartel tersebut. Kekerasan merupakan isu sentral menjelang pemilihan presiden bulan Juli. Partai Revolusioner Institusional Meksiko Enrique Pena Nieto berada di tempat ketiga dalam jajak pendapat baru-baru ini.

Sales mengatakan bahwa pasukan polisi federal akan ditempatkan di negara bagian Colima dan Baja California Sur, kota resor Cancun dan kota perbatasan Ciudad Juarez. Dia mengatakan rincian lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa hari ini.

Awal bulan ini, Amerika Serikat menyatakan peringatan perjalanan ke negara bagian Colima, Michoacan, Sinaloa, Tamaulipas dan Guerrero, dengan melabeli mereka seburuk Suriah, Afghanistan dan Irak, yang dilanda perang. Sedikitnya 25 orang dibunuh di Meksiko akhir pekan ini, menurut pejabat dan media lokal, termasuk sembilan pria yang dieksekusi di sebuah rumah di pinggiran kota industri Monterrey yang notabene kaya raya.

Orang-orang bersenjata masuk ke sebuah rumah di San Nicholas de los Garza saat sebuah kelompok sedang menonton sebuah tim sepak bola lokal bermain di televisi, menurut jaksa negara bagian. Tujuh terbunuh di tempat kejadian dan dua lainnya meninggal kemudian di sebuah rumah sakit.

Ada gelombang serangan di tempat hiburan malam pada Sabtu malam dan Minggu (29/1/2018) dini hari. Sekelompok orang bersenjata membunuh tiga orang di sebuah bar di kota resor Cancun, seorang turis Chili terbunuh di pantai Acapulco, Acapulco, dan dua lainnya terbunuh di sebuah bar di ibu kota negara bagian Veracruz.

Enam lainnya tewas di kota perbatasan Ciudad Juarez dan empat lainnya tewas di perbatasan Tamaulipas, di mana setidaknya 10 orang terbunuh dalam kurun waktu seminggu di blokade jalan raya dan dalam baku tembak, media setempat melaporkan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: