Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RI-Swiss Kerja Sama Perkuat Pendidikan Vokasi

RI-Swiss Kerja Sama Perkuat Pendidikan Vokasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia dan Swiss sepakat melakukan kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi, terutama terkait pengembangan sistem politeknik dan akademi komunitas.

Komitmen bilateral ini ditandai melalui penandatanganan MoU antara Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto dengan Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos, Swiss.

"Pemerintah Swiss akan memberikan bantuan sebesar Rp110 miliar dalam bentuk fisik dan pelatihan untuk empat sekolah vokasi Kementerian Perindustrian dan satu milik Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Keempat sekolah vokasi Kemenperin yang akan dibant, yaitu Politeknik Baja Batulicin (Kalimantan Selatan), Politeknik Logam Morowali (Sulawesi Tengah), Politeknik Kayu dan Pengolahan Kayu Kendal (Jawa Tengah), serta Akademi Komunitas Industri Logam Bantaeng (Sulawesi Selatan). Sementara itu, satu sekolah milik Kemenristekdikti adalah Politeknik Pemrosesan Ikan Jember (Jawa Timur).

Airlangga mengungkapkan kerja sama kedua belah pihak ini akan meliputi beberapa aktivitas seperti manajemen, kuliah dan pelatihan, penambahan kurikulum, serta penyiapan jejaring dan dukungan teknis dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi. "Mereka berkomitmen mendanai fase pertama selama empat tahun proyek," ujarnya.

Menurut dia, program ini akan menghasilkan anak muda dengan kualifikasi dan kualitas lebih baik yang dapat mengisi posisi manajemen tingkat menengah di industri untuk mengoptimalkan proses produksi.

"Salah satu kunci dalam penerapan Industry 4.0 adalah pembangunan SDM. Dan Swiss merupakan salah satu negara yang unggul mengembangkan pendidikan vokasi, khususnya dalam penerapan sistem ganda yakni antara praktik dan terori," tambahnya.

Karena itu, pihaknya akan terus meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara sekolah menengah kejuruan dengan industri di sejumlah wilayah di Indonesia. "Hingga saat ini Kemenperin memiliki sembilan SMK, sembilan politeknik, dan satu akademi komunitas," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Ekonomi, Pendidikan, dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann mengatakan, MoU tersebut merupakan dasar hukum untuk pelaksanaan program vokasional baru The Skills for Competitiveness (S4C) Project di Indonesia. Tujuan dari proyek tersebut untuk memberikan terobosan dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan dunia industri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: