Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Jitu Agar Kaya: Menabung Uang Receh

Oleh: Stanley Christian, Senior Advisor AZ Consulting

Cara Jitu Agar Kaya: Menabung Uang Receh Kredit Foto: AZ Consulting
Warta Ekonomi, Jakarta -

Apakah Anda pernah mendengar pepatah yang mengatakan sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit? Pepatah ini sangat cocok bagi kita yang suka menabung uang "receh".

Tanpa disadari, kita sering menerima uang receh dari kembalian baik nominal ratusan rupiah hingga ribuan rupiah. Di luar sana banyak orang yang tidak menganggap uang recehan hasil kembalian tersebut. Padahal, uang receh tersebut bisa menjadi nominal besar bila dikumpulkan dengan baik. Nah, berikut beberapa hal yang bisa Anda perhatikan bila ingin menabung uang receh.

1. Menentukan Tempat dan Nominal

Seperti celengan yang biasa digunakan oleh anak-anak, kali ini Anda bisa membuat dengan sederhana seperti dari botol plastik bekas atau sebuah toples sederhana. Diusahakan yang transparan sehingga Anda dapat melihat bahwa recehan tersebut jumlahnya banyak. Ini bisa menjadi sebuah dorongan atau motivasi bagi Anda ketika melihat tumpukan uang yang semakin banyak.

Kemudian Anda mulai menentukan nominal berapa saja yang layak masuk celengan tersebut. Mulai dari ratusan rupiah hingga maksimal Rp2.000 atau Rp5.000, tentu ini menjadi komitmen Anda dalam menentukan besaran. Sehingga setiap kali mendapatkan uang kembalian, Anda wajib memasukkan ke dalam celengan tersebut.

Yang bisa menjadi pilihan lainnya adalah, apakah Anda ingin membuat beberapa celengan sesuai dengan nominal atau semua jadi dalam satu tempat? Bila menjadikan semua nominal pada satu tempat, tentu akan menjadi tugas tambahan ketika akan menghitung jumlahnya karena Anda harus mengelompokkan tiap nominal untuk memudahkan dalam menghitung.

Namun di sisi lain, ini bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan bersama antara Anda dan pasangan atau dengan anak. Lain hal bila Anda membuat beberapa tempat sesuai nominal, ini akan memudahkan dalam perhitungan akhir karena Anda tidak perlu repot untuk memisahkan tiap nominal. Kembali lagi, bagaimana Anda dan keluarga memutuskan untuk membuat yang seperti apa.

2. Meminimalisir Kebocoran Keuangan

Seberapa sering Anda belanja atau membayar sesuatu dengan nominal besar lalu mendapatkan kembalian yang pada akhirnya tanpa sadar uang kembalian tersebut seakan "hilang". Besar kemungkinan uang hilang tersebut Anda pakai untuk jajan alias lapar mata. Tentu ini sering terjadi kan?

Maka untuk meminimalisir hilangnya uang tersebut atau kebocoran pada keuangan, Anda bisa menerapkan metode menabung uang receh ini. Selama ini bila menerima uang receh digunakan untuk jajan-jajan lain maka kali ini Anda bawa pulang dan mulai menabung uang receh tersebut.

Jangan lupa, karena ini menabung maka sebaiknya maksimal durasinya adalah satu tahun agar nilai uang tidak tergerus inflasi yang besar. Manfaatkan tabungan receh ini untuk cashflow atau menjadi tambahan dalam kebutuhan tahunan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: