Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inilah 7 Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2017

Inilah 7 Pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2017 Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat telah menetapkan pemenang Anugerah Jumalistik Adinegoro 2017.

Keenam kategori Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2017 adalah Jurnalistik Indepth Reporting (media cetak), Jurnalistik Foto (media cetak), Jurnalistik Karikatur (media cetak), News Features Televisi, News Features Radio, dan News Features Media Siber. Karya-karya tersebut adalah karya perorangan yang dipublikasikan pada tahun 2017. Selain itu, terdapat Penghargaan Khusus Media Siber Terinovatif yang diberikan kepada media siber sebagai lembaga.

Para pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2017 akan mendapatkan hadiah sebesar Rp50 juta, trofi, dan piagam, sedangkan Media Siber Terinovatif mendapatkan hadiah sebesar Rp10 juta, trofi, dan piagam. Hadiah akan diserahkan pada Hari Pers Nasional 2018 pada tanggal 7-9 Februari 2018 di Padang, Sumatera Barat.

1. Kategori Indepth Reporting

Pemenang Kategori Indepth Reporting adalah Dinamika dan Romantika di Sempadan Negeri (1-10) karya Muhammad Amin yang dipublikasikan di Harian Riau Pos pada 18 Desember 2017. Karya tersebut bercerita tentang komunitas adat terpencil yang ada di Riau. Tiga di antaranya - Suku Laut, Suku Akit, dan Suku Asli - berdiam di pesisir dan menjadi suku terasing.

Karya pemenang ini bersaing ketat dengan empat nominator lain, yaitu Uang Haram di Kas Negara karya Romdani (Kaltim Pos), Aset Penting (Tanah Abang) yang Dibiarkan Tidak Terurus 1-3 (Irene Sarwindaningrum, Harian Kompas), Ketika Rokok Merampas Gizi si Miskin (Dina Konstantia Manafe, Harian Suara Pembaruan), dan Kami Rindu Kampung Halaman, Pemerintah Tidak Serius, Belajar Mandiri Secara Ekonomi (Muhamad Taufik, Harian Surya).

Dewan juri (Marah Sakti Siregar, Putut Trihusodo, Dr. Artini) mengatakan pilihan topik dan kualitas tulisan para peserta cukup baik dan memenuhi standar penulisan jurnalistik, baik komposisi, magnitude, tingkat kesulitan, dan desain grafis sudah memenuhi standar.

2. Jurnalistik Foto

Pemenang Kategori Foto adalah foto jumalistik berjudul Fase Kritis karya Raka Denny yang dipublikasikan di Harian Jawa Pos pada 29 November 2017. Foto tersebut menggambarkan siswa SMP 2 Karangasem bersiap berangkat ke sekolah dengan latar Gunung Agung Bali yang sedang menyemburkan abu.

Para juri yang terdiri dari Enny Nuraheni (Ketua Dewan Juri), Tagor Siagian, dan Melly Riana Sari sepakat memilih foto tersebut dengan alasan foto tersebut diambil dalam situasi alam yang menunjukkan kesulitan. Selain itu secara teknis ada momen bergerak saat anak naik kendaraan membuat foto tersebut hidup.

"Foto ini sarat nilai berita karena di tengah situasi kritis, anak-anak ini tetap memilih sekolah," tambah Enny Nuraheni.

Selain Fase Kritis, terdapat tujuh nominator lain, yaitu Antre KTP-el (Wisnu Widiantoro-Harian Kompas), Payungi Raja Arab (Randi Tri Kumiawan-Harian Rakyat Merdeka), Kampanye Blusukan (Galih Pradipta-LKBN Antara), Dampak Jalan Rusak Parah di Ogan Komering llir (Adrian Fajriansyah-Harian Kompas), Pilkada 2017 (Galih Pradipta-LKBN Antara), Upacara Bendera (Aya Sugianto-Harian Banjarmasin Pos), dan Tiba di Cipinang (Arya Manggala Nuswantoro-Harian Media Indonesia).

3. Jurnalistik Karikatur

Pemenang Kategori Jurnalistik Karikatur adalah Anti Pancasila karya Budi Setyo Widodo yang dipublikasikan di harian Media Indonesia pada 19 Juli 2011.

"Karyanya sangat sederhana, lugas, tidak ruwet, sangat komunikatif, mudah dipahami oleh semua orang, dan memenuhi syarat sebagai karya karikatur yang baik di antara karya lainnya," jelas Gatot Eko Cahyono, Ketua Dewan Juri Kategori Jurnalistik Karikatur.

Para juri Kategori Jurnalistik Karikatur, yaitu Gatot Eko Cahyono, Budi G Sadikin, dan Dolorosa Sinaga memilih karya berdasarkan topik, pesan, bahasa visual, komposisi, dan kualitas gambar.

4. Jurnalistik Televisi

Pemenang Kategori Jurnalistik Televisi adalah Berdamai dengan Maut di Kaseralau karya Rivo Pahlevi Akbarsyah yang dipublikasikan di Trans 7 pada 10 Oktober 2017. Menurut Dewan Juri, yaitu Yasirwan Uyun (Ketua), Uni Z Lubis, dan Nurjaman Mochtar, berdasarkan topik yang dibahas, karya tersebut layak mendapat nilai tinggi baik karena sangat menyentuh kepentingan masyarakat luas yang tidak memiliki akses jalan menuju desa di sekitarnya.

"Tayangan tersebut juga sangat komunikatif sehingga aparat terkait segera dapat membangun jalan desa agar perekonomian dapat berkembang dan memudahkan warga desa untuk mendapatkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang lebih memadai di desa terdekat," ujar Yasirwan Uyun.

Komposisi dan kualitas gambar juga sangat bagus dan dapat memperlihatkan secara detail sulitnya medan yang harus dilalui warga desa jika ingin melakukan aktivitas ke desa tetangga.

"Melalui angle pengambilan gambar dapat terlihat betapa sulitnya warga yang disertai rasa takut ketika akan menuruni dan menaiki tangga setinggi 400 meter tanpa pengamanan sehingga batas antara selamat dan maut yang mengintai sangat tipis," jelas Yasirwan Uyun.

5. Kategori Jurnalistik Radio

Pemenang Kategori Jurnalistik Radio adalah Saya Indonesia karya Surya S Thalib yang dipublikasikan di Radio Reputrlik Indonesia (RRI) Stasiun Nunukan, Kalimantan Utara, pada 16 Desember 2017.

Karya ini menggambarkan peliputan ke Pulau Sebatik, salah satu pulau terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Di sinilah salah satu tempat pertempuran antara pasukan Indonesia dan Malaysia saat konfrontasi Indonesia-Malaysia. Peliput secara humanis menggambarkan suasana kesulitan perjalanan hingga berhasil menemui warga setempat.

Kondisi daerah tersebut, meskipun seharusnya menjadi prioritas pembangunan sampai saat ini masih sangat memprihatinkan. Toh, masyarakatnya masih tetap menyatakan diri, "saya orang Indonesia".

Dewan juri, yaitu Errol Jonathans (Ketua Dewan Juri), Awanda Erna, dan Rita Sri Hastuti menilai dari segi tema/sudut pandang, kelengkapan jurnalistik/kode etik, bahasa, dan penyajian. Saya Indonesia bersaing ketat dengan dua karya lain yang sama-sama memiliki kelengkapan jurnalistik yang bernilai tinggi yaitu Menjemput Asa Anak-Anak Sikerei (Classy Radio Padang) dan Memburu Ampas Emas di Grasberg (KBR).

6. Kategori Jurnalistik Siber

Penjurian Kategori Jumalistik Siber menetapkan Janji untuk Papua karya A Haryo Damardono yang dipublikasikan di Kompas.ID pada 1 Maret 2017.

Karya tersebut tentang penantian masyarakat Papua atas janji pemerintah pusat, terutama berkaitan dengan kampanye Presiden Joko Widodo saat kampanye bahwa Papua adalah bagian Indonesia yang harus diperhatikan. Janji itu baru kini mulai dipenuhi oleh presiden sedikit demi sedikit. Meskipun demikian, dalam keterbatasannya, meskipun infrastruktur terlambat dibangun, masyarakatnya tetap merasa bagian dari NKRI.

Janji untuk Papua bersaing ketat dengan Menyulam Celah Retas NKRI dari Tanah Bumbu karya Sri Iswati (Jayakartanews.com, 30 Desember 2017) dan Berjejal Barang-Barang Malaysia Masuk Indonesia via PLBN Entikong (Danu Damarjati, Detik.com, 25 Desember 2017).

Dewan juri yaitu Wina Armada Sukardi (Ketua), Teguh Wicaksono, dan Katherina M Saukoly memilih pemenang dengan catatan sebagai berikut topik yang dipilih menyangkut kepentingan orang banyak, bersifat inspiratif, membangun, serta menggugah pembentukan karakter bangsa dan merekat jati diri NIKRI. Selain itu, mengandung pesan, informatif, dalam penyaiian berkedalaman. Kelebihan lain, bahasanya jernih, jelas, gaya, dan unik.

"Yang juga penting lengkap dalam format siber. Termasuk memenuhi persyaratan berita 5 W+1 H," ujar Wina Armada Sukardi.

7. Penghargaan Khusus Media Siber Terinovatif

Bila Anugerah Jurnalistik Adinegoro mengundang peserta untuk mengirimkan karyanya, pada penghargaan khusus ini Dewan Juri - Nukman Lutfie, Manuel Irwanputera, dan Merdi Sofansyah mengamati secara diam-diam.tanpa mengundang peserta.

Penghargaan Khusus Media Siber Terinovatif ini diberikan kepada Tirto.id sebuah situs berita, artikel, infografik yang sedang naik daun. Ada dua situs berita yang masuk nominator dan disorot tajam oleh Dewan juri dalam kurun waktu tertentu pada 2017, yartu Tirto.Id dan Kumparan.com.

"Dewan juri akhirnya melihat bahwa Tirto.id mempunyai kekuatan lebih pada konten dan fitur," ujar Merdi Sofansyah, mewakili Dewan Juri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: