Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Ingin Manfaatkan Fasiltas Pembayaran Melalui Aplikasi Telepon Pintar

BNI Ingin Manfaatkan Fasiltas Pembayaran Melalui Aplikasi Telepon Pintar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk membidik pemanfaatan fasilitas pembayaran transaksi elektronik yang dilakukan melalui aplikasi pada telepon pintar sekaligus mendukung gerakan nasional nontunai.

Pemimpin Wilayah BNI Bali dan Nusa Tenggara Putu Bagus Kresna di Denpasar, Selasa, mengatakan pihaknya sedang memulai pemanfaatan alat pembayaran melalui aplikasi tersebut yang dikenal dengan nama "yap!", termasuk mengenalkannya kepada masyarakat dan pelaku usaha.

Kresna menjelaskan "yap!" atau "your all payment" itu merupakan alat pembayaran untuk transaksi nontunai dan tanpa menunjukkan kartu debit atau kartu kredit.

Aplikasi itu diklaim yang pertama menggunakan tiga sumber dana yaitu kartu debit, kartu kredit dan Uang Elektronik BNI (UnikQu) sesuai pilihan pengguna saat bertransaksi.

Dengan demikian, semua pengguna telepon pintar dapat dengan mudah menggunakan "yap!" dengan sumber dana uang elektronik UnikQu, sedangkan pengguna yang sudah menjadi nasabah BNI dapat menambahkan semua kartu termasuk debit dan kartu kreditnya sebagai sumber dananya.

"Yap!" merupakan pengganti peran mesin transaksi atau "Electronic Data Capture" (EDC) yang dapat memenuhi kebutuhan pedagang mulai dari pedagang kecil, UMKM, retail, toko jaringan, toko modern (premium) dan toko dalam jaringan atau "e-commerce".

Dalam bertransaksi, pengguna menggunakan "password" dan bertransaksi menggunakan nomor rahasia atau PIN sesuai sumber dana yang digunakan (kartu kredit, kartu debit atau UnikQu).

Aplikasi tersebut sebelumnya telah diluncurkan di Jakarta pada Jumat (26/1) yang dihadiri Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo dan Senior Executive Vice President (SEVP) Teknologi Informasi BNI Dadang Setiabudi.

Anggoro mengatakan pengembangan jaringan toko yang dapat menerima aplikasi itu kini sedang digencarkan dan saat ini sudah dilakukan di lebih dari 2.000 gerai di seluruh Indonesia.

Ia menargetkan sasaran pertama aplikasi itu adalah segmentasi milenial yang lebih akrab dengan teknologi.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: