Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Labeli Korea Utara Sebagai Rezim 'Bejat'

Trump Labeli Korea Utara Sebagai Rezim 'Bejat' Kredit Foto: Reuters/Shannon Stapleton
Warta Ekonomi, Jakarta -

Trump melabeli pemerintahan Korea Utara dengan kata "bejat," Presiden Donald Trump mengatakan dihadapan warga Amerika Serikat pada hari Selasa (31/1/2018), Trump juga mengatakan jika ambisi Pyongyang untuk mengejar rudal nuklir dapat "segera mengancam tanah air kita" dan bersumpah melanjutkan kampanyenya untuk menekan Korea Utara untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Dalam Pidato Kenegaraan pertamanya di Kongres A.S., peryataan Trump yang keras menggarisbawahi ketegangan yang terus-menerus terjadi antar AS-Korea Utara, meskipun ada pembicaraan baru-baru ini antara Korea Utara dan Korea Selatan yang menyebabkan kesepakatan Pyongyang untuk berpartisipasi dalam pertandingan Olimpiade Musim Dingin bulan depan di Korea Selatan.

"Ambisi rudal nuklir Korea Utara yang sembrono bisa segera mengancam tanah air kita," ungkap Trump, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (31/1/2018). 

"Kami sedang melakukan kampanye yang dapat menekan Korea Utara secara maksimal untuk mencegah hal itu terjadi," tambahnya.

"Kita hanya perlu melihat karakter buruk dari rezim Korea Utara untuk memahami sifat ancaman nuklir yang dapat mengancam Amerika dan sekutunya," tuturnya.

Negosiasi antara Korea Utara-Korea Selatan awal bulan ini telah mengurangi kekhawatiran perang di semenanjung Korea yang sebagian dipicu oleh saling tukar hinaan dan ancaman antara Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. Trump dan pejabat tinggi A.S telah secara terbuka menyambut baik perundingan tersebut, namun pejabat A.S. mengatakan secara pribadi bahwa Pyongyang mungkin akan mencoba membuat jarak antara sekutu Washington dan Seoul.

Orang tua mendiang Otto Warmbier juga datang dalam Pidato Kenegaraan Trump dihadapan Kongres AS. Otto Warmbier adalah mahasiswa A.S yang meninggal pada bulan Juni, tidak lama setelah dia dibebaskan oleh Korea Utara dalam keadaan koma.

"Malam ini, warga Amerika Serikat berjanji untuk mengenang Otto dengan sepenuh hati," ungkap Trump.

Namun, Trump tidak memberikan sebuah resolusi yang jelas atau spesifik baru tentang bagaimana dia berniat untuk mengendalikan ambisi nuklir Korea Utara. Pemerintahan Trump telah berulang kali menekankan pilihannya untuk solusi diplomatik terhadap ketegangan Korea sambil mengatakan bahwa semua opsi ada di meja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: