Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MKNT Andalkan Penjualan dari 175 Ribu Outlet

MKNT Andalkan Penjualan dari 175 Ribu Outlet Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) menyatakan bahwa tahun ini perseroan kembali dipercaya oleh Telkomsel untuk memperluas cakupan wilayah pemasarannya (cluster).

Direktur PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk Roby Tan menyebutkan jika pihaknya akan menambah ritel outlet di Cikarang, Jawa Barat. Dengan begitu, tahun ini perseroan menargetkan outlet-nya akan menjadi sebanyak 175 ribu, naik dari jumlah outlet di tahun lalu yang sebanyak 125 ribu.

"Jumlah ritel outlet sekarang 150 ribu yang kita kelola di Sumatera, Jawa, dan Bali. Indonesia Timur belum. Tahun ini kita mungkin akan tambah di Jabodetabek daerah Cikarang. Setiap ada cluster baru, tambah empat sampai lima puluh ribu outlet," jelasnya di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Perusahaan distribusi dan penjualan produk-produk telekomunikasi mulai dari gadget (telepon seluler, smartphone, tablet/pad), distribusi dan penjualan voucer isi ulang Telkomsel ini mengungkapkan dana investasi yang akan digelontorkan untuk penambahan outlet tersebut sebesar Rp5 miliar.

"Itu investasi untuk infrastrukturnya," ucapnya.

Menurut Roby, outlet merupakan garda terdepan perseroan guna memperoleh penjualan. Perseroan pun sangat perduli terhadap tumbuh kembang outlet-outlet yang dikelolanya. Salah satu cara yang dilakukan perseroan untuk menggenjot kinerja outlet adalah dengan memberikan jalan keluar outlet yang merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk memperoleh pendanaan.

"Tahun ini lihat sistem distribusi melibatkan banyak UMKM. Kita mau posisi MKNT memberi dampak sosial ke pelaku UMKM dalam pengembangan bisnis. Tapi, UMKM punya kendala dari sisi permodalan. Bisnis udah ada, tapi untuk kembangkan bisnis punya kendala keuangan. Karena belum ada institusi yang bisa membiayai karena mereka tidak bankable," ujarnya.

Untuk itu, perseroan pun menggandeng KIMO yang notabene merupakan perusahaan teknologi finansial (fintech) yang mendigitalisasi inklusi keuangan guna menjembatani pembiayaan modal kerja dari pemberi modal kepada penerima modal, khususnya untuk bisnis telekomunikasi. Dengan begitu, tiap-tiap outlet Mitra Komunikasi Nusantara dapat melakukan pinjaman mulai dari Rp500.000 sampai Rp5 juta dari KIMO.

"KIMO kita kerja sama peer to peer landing-nya. Kita mulai dari November 2017 sudah lumayan bagus ada 6.000 outlet yang terlayani dan sudah berjalan dengan bagus. Itu nilainya kira Rp15 miliar," jelasnya.

Pasalnya, pada 2018 ini perusahaan optimis bisa mengantongi keuntungan atau laba bersih sebesar Rp90 miliar hingga Rp100 miliar. Pencapaian tersebut akan didorong perolehan penjualan perseroan yang ditargetkan bisa menyentuh angka Rp9 triliun hingga Rp10 triliun di sepanjang tahun ini.

"Pertumbuhan sales outlet tumbuh 25-33% setelah kerja sama dengan fintech. Ini salah satu yang membantu kita peroleh target," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: