Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Guru Besar Universitas Teknologi Sydney Sebut Penyebaran Berita Hoax Dikarenakan Iri

Guru Besar Universitas Teknologi Sydney Sebut Penyebaran Berita Hoax Dikarenakan Iri Kredit Foto: Dina Kusumaningrum
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berita hoax atau palsu tidak hanya beredar di Indonesia, melainkan di Australia juga terjadi hal yang sama. Bukan di media sosial, penyebaran berita hoax di sana justru kerap ditemui di bangku sekolah.

"(Berita hoax) sering temui di sekolah-sekolah. Lalu, bagaimana cara menyelesaikan permasalahan informasi bohong ini? Diperlukan adanya solusi-solusi lokal untuk menyelasaikan masalah ini," ujar Guru Besar Kesehatan Mental Fakultas Kesehatan Universitas Teknologi Sydney (UTS) Prasuna Reddy kepada wartawan di Jakarta, Rabu (31/1/2018).

Lebih jauh Prasuna mengatakan seseorang atau kelompok yang menulis berita palsu tidak terpengaruh dengan kesehatan mental. "Tetapi, biasanya adalah kurang percaya diri dan juga sangat iri," terangnya.

Profesor Pelayanan Kesehatan Mental ini menuturkan untuk menghindari adanya perpecahan atau keributan akibat pemberitaan palsu kuncinya menjalin kebahagiaan sesama manusia. "Solusi itu juga membantu. Bahkan, orang yang bahagia itu selalu mempunyai harapan," tandasnya.

Wanita yang telah bekerja dalam berbagai penelitian kolaborasi di Inggris dan Australia ini sebelum bergabung dengan UTS merupakan Dosen Tamu di King's College London Institute of Psychratry. Selain itu, Prasuna memiliki pengalaman yang luas baik sebagai profesional kesehatan mental maupun akademisi riset senior.

Dengan pengalaman yang sangat mengesankan dalam penelitian kesehatan terapan, Ia secara konsisten mendapatkan dana penelitian dan telah menghasilkan lebih dari 150 publikasi peer-reviewed ataupun juga penelitian yang ditugaskan kepadanya.

Kesuksesannya tidak berhenti di situ saja. Ia juga pernah bekerja sebagai kepala investigator atau ketua tim peneliti untuk lebih dari 60 proyek penelitian nasional maupun internasional selama sepuluh tahun terakhir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: