PLN Wilayah Babel Sabet Penghargaan Keselamatan Kerja

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Wilayah Bangka dan Belitung menerima penghargaan dari Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri sebagai perusahaan terbaik pertama dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan dan terbaik ketiga ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Penghargaan tersebut diserahkan seusai kegiatan Apel Bendera Bulan K3 di PLTU Air Anyir Bangka, Kamis (1/2/2017). Hanif memberikan apresiasi kepada PLN atas penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang sudah sangat baik.

"Penerapan K3 di PLN, utamanya di PLTU Air Anyir ini sudah sangat baik. Bisa dilihat ketika masuk ke area ini tanda-tanda dan petugas-petugasnya sangat sigap. Ini menunjukkan penerapannya sudah profesional, ada ahli K3-nya, ada pula struktur organisasi yang khusus mengelola penerapan K3," jelas Menteri Hanif dalam keterangan yang diterima (1/2/2018).

Dalam kesempatan yang sama, General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung Susiana Mutia menyampaikan ucapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada PLN. "Kami berterima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada kami. Semoga hal ini dapat memacu kami untuk lebih meningkatkan penerapan sistem K3," ucap Susi.

Apel bulan K3 kali ini dilaksanakan sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. PLN dipilih sebagai tuan rumah sekaligus menjadi percontohan penerapan sistem manajemen K3.

Hanif Dhakiri memimpin langsung apel tersebut dengan bertindak sebagai pembina apel. Turut hadir sebagai peserta apel yaitu Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, seluruh mitra kerja PLN, dan perusahaan-perusahaan lain yang berkedudukan di Bangka Belitung.

Hanif berpesan pentingnya semua perusahaan menerapkan K3 demi terciptanya suana kerja yang aman, nyaman, dan meningkatkan produktivitas. Lebih dari itu, dalam apel tersebut PLN melakukan simulasi pemadaman kebakaran dengan menggunakan truk pemadam kebakaran milik PLN yang disiagakan khusus untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan kejadian kebakaran di lokasi pembangkit.