Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI: Big Data Akan Ubah Komposisi Kredit dari 75:25 Jadi 20:80

BRI: Big Data Akan Ubah Komposisi Kredit dari 75:25 Jadi 20:80 Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Inilah keajaiban zaman now yang akan diimplementasikan oleh salah satu bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan akan mengubah komposisi kredit dari 75:25 (korporasi:UKM) menjadi 20:80. Bagaimana hal tersebut dapat dilakukan?

"Kuncinya adalah big data," kata Suprajarto dalam acara Pemred Gathering: Excellence in MSME Throught Digital Banking yang diadakan di Jakarta, belum lama ini.

Dengan big data, lanjutnya, BRI bisa memetakan seluruh data nasabah lengkap dengan berbagai perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, seorang tukang bakso dengan omzet Rp20 juta perbulan bisa dipetakan berapa kebutuhan hidupnya, berapa nominal kredit layak, berapa besar kemampuan dia mengangsur KPR.

Karena itu, kunci berikutnya adalah agen penjualan di lapangan harus bisa menjual produk BRI sebanyak-banyaknya sesuai dengan pemetaan yang dihasilkan dari big data. Adapun, di masa lalu seorang agen bisa menjual 100 produk per bulan. Dengan pengoptimalan big data maka seorang agen diharapkan bisa menjual 5.000 produk per bulan.

Suprajarto mengatakan potensi sektor UKM sangat besar dan menjanjikan. Ia memastikan masih banyak celah yang bisa dimanfaatkan dalam hal ini memanfaatkan big data dari nasabah-nasabah yang telah dipantau sejak lama.

Kalau melihat lebih dalam, tampaknya BRI akan memanfaatkan BRILink, yakni layanan perbankan tanpa kantor yang dimiliki oleh BRI. Agen-agen ini tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua. Layanan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan akses perbankan. Karena BRI terkenal dengan penyebaran ke pelosok Indonesia, agen ini akan sangat efektif menembus pasar-pasar yang baru. Apalagi mereka juga mempunyai kemampuan berbahasa daerah.

Menurut data-data yang dihimpun Warta Ekonomi, BRI menargetkan jumlah agen BriLink mencapai angka 500.000. Nantinya, sejumlah kantor cabang yang performanya kurang baik akan digantikan oleh BriLink. Sejalan dengan itu, diharapkan jumlah peningkatan nasabah lebih dari 12% pada tahun ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: