Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taliban: AS Salah Strategi di Afghanistan

Taliban: AS Salah Strategi di Afghanistan Kredit Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Warta Ekonomi, Jakarta -

Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menolak pembicaraan dengan Taliban hanya akan memicu lebih banyak serangan dan hanya akan memperparah perang, seorang eks anggota Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Setelah serangkaian serangan mematikan di ibu kota Afghanistan, Kabul, bulan ini, Trump pada hari Senin mengumumkan bahwa Washington tidak akan mengadakan pembicaraan dengan Taliban, yang telah memimpin pemberontakan bersenjata sejak digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan AS di Afghanistan pada 2001.

Menanggapi keputusan Trump, Taliban mengatakan bahwa perang akan "meningkatkan korban jiwa dan finansial tentara Amerika". Mullah Abdul Salam Zaeef, eks duta besar Taliban untuk Pakistan, mengatakan bahwa tidak akan ada solusi untuk perang di negara tersebut jika tidak ada pembicaraan dengan Taliban.

"Keputusan AS untuk menekan Taliban dengan memerangi mereka hanya akan mengakibatkan pertumpahan darah lebih banyak. Hal ini perlu dipecahkan melalui dialog yang tepat," Zaeef mengatakan kepada, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, Jumat (2/2/2018).

"Kami tahu bahwa Taliban akan berperang seperti yang terjadi selama beberapa dekade terakhir, jadi yang penting sekarang adalah mendengarkan lebih banyak, serta lebih banyak upaya dialog," ungkapnya.

"Biarkan negara ini memutuskan untuk dirinya sendiri sesuai dengan budaya dan agamanya sendiri. AS akan menghadapi kegagalan jika mereka memutuskan untuk tinggal dan bertarung lebih banyak," pungkasnya.

Trump telah menerjunkan 3.000 tentara AS ke Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir, sehingga jumlah tentara Amerika di Afghanistan menjadi sekitar 14.000 orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: