Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inflasi Sumut Januari 2018 Masih di Bawah Rata-rata

Inflasi Sumut Januari 2018 Masih di Bawah Rata-rata Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -
Kepala Bank Indonesia Wilayah Sumut, Arief Budi Santoso, mengatakan, secara tahunan, inflasi VF masih relatif rendah sebesar 4,78%, dibawah rata-rata Januari selama 5 tahun terakhir sebesar 5,68%. 
 
"Tertahannya tekanan inflasi VF juga didukung oleh harga beras yang mulai menurun di akhir bulan setelah intensifnya operasi pasar yang dilakukan oleh TPID Sumatera Utara yang bekerjasama dengan Bulog dalam menjaga pasokan," katanya, Kamis (1/2/2018).
 
Sementara itu, tekanan inflasi administered prices (AP) tercatat 0,37% (mtm), meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya (0,27%, mtm) dan rata-rata historis 5 tahun (0,04%, mtm). Sumber inflasi AP tersebut berasal dari kenaikan tarif angkutan udara dengan andil sebesar 0,07% terkait dengan liburan akhir tahun dan kenaikan harga bensin khususnya non subsidi akibat peningkatan harga minyak dunia. 
 
"Secara tahunan, inflasi kelompok ini menunjukkan tren penurunan sejalan dengan tidak adanya kebijakan AP yang bersifat strategis," katanya.
 
Di sisi lain, inflasi inti tercatat sebesar 0,27% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu sebesar 0,04% (mtm).Peningkatan tersebut terutama didorong oleh peningkatan inflasi kesehatan yang memberikan andil sebesar 0,05% . 
 
Namun demikian, peningkatan inflasi inti tersebutjuga mengindikasikan membaiknya permintaan masyarakat sejalan dengan perbaikan ekonomi. Sementara itu, ekspektasi inflasi relatif terjaga di tengah penguatan nilai tukar rupiah.
 
"Ke depan, tekanan inflasi pada tahun 2018 diperkirakan tetap terjangkar pada sasarannya yaitu 3,5±1%.Namun demikian, kenaikan harga pada kelompok volatile food dan administered price menjadi faktor risiko yang perlu mendapat perhatian ke depan,"ujarnya.
 
Berlangsungnya musim penghujan diperkirakan akan berpotensi mempengaruhi pasokan pangan. Selain itu, harga minyak mentah dunia yang terus meningkat juga berpotensi mendorong kenaikan harga BBM.
 
"Oleh karena itu, koordinasi kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia di pusat maupun di daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara akan terus dilakukan sesuairoadmap jangka pendek dan menengah TPID, dengan fokus pada upaya menjamin pasokan dan distribusi, khususnya berbagai bahan kebutuhan pokok, dan menjaga ekspektasi inflasi," pungkasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: