Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Lebanon: Kami Tidak Akan Paksa Pengungsi Kembali ke Suriah

PM Lebanon: Kami Tidak Akan Paksa Pengungsi Kembali ke Suriah Kredit Foto: Reuters/Alkis Konstantinidis
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri, Kamis, mengatakan bahwa Lebanon tidak akan memaksa pengungsi kembali ke Suriah namun meminta bantuan internasional lebih banyak dalam menangani krisis pengungsi.

Lebih dari satu juta orang Suriah melarikan diri ke negara tetangganya, Lebanon, setelah perang meletus di negara mereka pada tahun 2011 dan sekarang jumlahnya mencapai sekitar seperempat dari populasi negara itu.

Karena pemerintah Suriah telah menguasai lebih banyak wilayah, dan karena pertempuran telah berakhir di lebih banyak wilayah di Suriah, beberapa politisi Lebanon telah meminta pengungsi Suriah untuk kembali.

"Posisi pemerintah saya sangat jelas, tidak ada yang memaksa siapapun untuk kembali jika mereka tidak mau kembali," kata Hariri.

Dalam sebuah pidato di sebuah konferensi donor di Beirut untuk meminta bantuan kemanusiaan senilai 2,68 miliar dolar guna mengatasi krisis tahun ini, Hariri memperingatkan bahwa pengungsi akan mencoba pindah ke negara lain jika tidak ada cukup dukungan untuk mereka di Lebanon.

"Kita membutuhkan lebih banyak dari masyarakat internasional karena kita melakukan pelayanan publik untuk masyarakat internasional. Jika tidak, orang-orang ini, jika kita tidak berbuat lebih banyak, jika Anda tidak berbuat lebih banyak, mereka akan mencari perlindungan di tempat lain," katanya.

Sebelumnya, Jordania seperti dikutip Xinhua, mendesak masyarakat internasional agar mendukung seruannya untuk memperoleh dana tujuh miliar dolar AS dari 2018 sampai 2020 guna membantu menangani krisis pengungsi Suriah di kerajaan tersebut.

Dalam satu pertemuan dengan Menteri Imigrasi Swedia Helene Fritzon, Menteri Perencanaan dan Kerja Sama Internasional Jordania Imad Fakhoury mendesak negara donor agar mendukung seruan tersebut, yang secara resmi dikeluarkan oleh Jordania pekan depan.

Sebagai akibat dari perang saudara yang berkepanjangan di Suriah, sekarang ada lebih dari 1,3 juta pengungsi Suriah yang tinggal di Jordania, sehingga menjadi beban keuangan yang besar buat kerajaan itu.

Fakhoury menyeru negara donor agar menambah hibah, termasuk pinjaman lunak, buat Jordania untuk mendanai operasinya membantu pengungsi Suriah dalam tiga tahun ke depan.

Menteri tersebut, yang menyoroti bahwa ekonomi Jordania menghadapi beberapa tantangan, mengatakan pengungsian besar-besaran warga negara Suriah telah menambah tekanan atas kerajaan itu.

Ia menyerukan diberikannya dukungan berkelanjutan buat Jordania di semua medan guna mengatasi tantangan, dan mengatakan masalah pengungsi mengancam keamanan serta kestabilannya.

Sementara itu Fritzon menyampaikan penghargaan kepada Jordania karena menampung sangat banyak pengungsi Suriah. Menteri tersebut juga berjanji Swedia akan terus mendukung Jordania guna membantu mengatasi semua tantangan

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Gito Adiputro Wiratno

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: