Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Asian Games, Ekonomi Palembang Diprediksi Melejit Jadi 6%

Ada Asian Games, Ekonomi Palembang Diprediksi Melejit Jadi 6% Kredit Foto: Irwan Wahyudi
Warta Ekonomi, Palembang -

Pertumbuhan ekonomi Kota Palembang diproyeksikan menembus angka 6,0 persen pada 2018 karena terdapat ajang akbar Asian Games XVIII pada Agustus mendatang.

Wali Kota Palembang Harnojoyo di Palembang, Minggu (4/2/2018) mengatakan, proyeksi ini wajar mengingat pertumbuhan ekonomi Palembang sudah menunjukkan tren peningkatan sejak dua tahun lalu, bahkan pada 2017 mampu mencetak 5,76 persen atau jauh dari pertumbuhan ekonomi nasional 5,02 persen, dan Sumsel sendiri 5,03 persen.

"Wajar-wajar saja jika diproyeksikan 6,0 persen bahkan saya berharap bisa tembus 7,0 persen," kata Harnojoyo.

Ia mengatakan ajang Asian Games yang akan mendatangkan sekitar 15 ribu orang atlet dan ofisial ke Palembang diperkirakan akan mendongrak berbagai sektor, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Untuk itu Pemkot telah meluncurkan program bantuan pinjaman modal tanpa bungan sebesar Rp3 juta dengan angsuran minimal hanya Rp250.000 per bulan.

"Sektor UMKM ini yang kami harapkan bergeliat. Jangan sampai, pelaku UMKM dari daerah lain yang memanfaatkannya. Mudah saja, asalkan usaha sudah berjalan, segera daftarkan ke dinas terkait untuk pinjaman modalnya," kata dia.

Pemerintah Kota Palembang mengucurkan bantuan modal kepada 1.000 pelaku UMKM untuk mendorong pertumbuhan sektor usaha kecil menjelang Asian Games XVIII tahun 2018.

Kepala Dinas Koperasi Kota Palembang Edwin Efendi mengatakan, sasaran dari penerima bantuan modal itu adalah pedagang yang memiliki usaha kecil, seperti pedagang bakso, mi ayam dan penjual/pembuat kerupuk, dengan penyaluran bantuannya melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Palembang.

"Dari 1.400 UMKM yang mendaftar sebanyak 1.000 pedagang yang masuk ke dalam verifikasi dari BPR," katanya pula.

Mekanisme pengajuan pinjaman ini, pedagang mendaftar diri melalui kelurahan di tempat tinggal mereka dengan syarat pengajuan seperti kartu keluarga (KK), KTP dan rekening listrik.

"Setelah itu akan diverifikasi pihak BPR seperti kelengkapan data, survei lokasi dan lainnya. Proses pencairan juga langsung dilakukan BPR," kata dia pula.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Rudy Hairudin mengatakan, secara keseluruhan pada 2018 terdapat berbagai isu dan potensi menjadi faktor yang dapat meningkatkan atau menghambat tumbuhnya perekonomian daerah khususnya di Sumatera Selatan.

Pembangunan infrastruktur, pelaksanaan Asian Games, penyelenggaraan Pilkada serentak, dan peningkatan tren harga komoditas unggulan Sumatera Selatan akan menjadi potensi bagi perekonomian daerah.

Namun demikian, Pilkada yang berlangsung tahun 2018 juga memiliki "downside risk" di antaranya risiko ketidakstabilan keamanan dan ketertiban menjelang dan pascapilkada di samping investor yang cenderung bersikap "wait and see".

Kesimpulannya mengenai "outlook" 2018, secara keseluruhan, ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2018 diperkirakan tetap mengalami pertumbuhan dengan kisaran 5,3 persen-5,6 persen dengan kecenderungan mendekati batas bawah. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: