Harga Komoditas Meningkat, PPRE Incar Kontrak Rp1,05 T

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT PP Presisi Tbk (PPRE ) pada tahun ini berharap bisa mengantongi kontrak Rp16,5 triliun. Kontrak tersebut terdiri dari kontrak baru sebesar Rp7,5 triliun dan kontrak tahun carry over Rp9 triliun.

Direktur Keuangan PPRE Benny Pidakso mengungkapkan jika perseroan pun saat ini sedang melakukan negoasiasi dengan perusahaan pemegang izin usaha pertambangan (IUP) batu bara guna mendapatkan tiga  kontrak pengangkutan batu bara di Sumatera Selatan senilia Rp900 miliar hingga Rp1,05 triliun.

"Saat ini kita sedang negosisasi dengan pemegang IUP," ucapnya di Jakarta, Senin (5/1/2018).

Benny menjelaskan, perseroan memutuskan untuk serius terjun ke lini usaha kontraktor tambang guna menangkap peluang dari peningkatan harga komoditas. "Kita akan masuk ke mining kontraktor. Saat ini belum terlambat karena harga lagi bagus," jelasnya.

Menurutnya, PPRE hingga saat ini memiliki dua kontrak pengakutan batu bara dari PT Barasentosa Lestrasi dengan nilai kontrak Rp300miliar hingga Rp350 miliar selama tiga tahun. Perseroan pun, tengah mengincar tiga kontrak pengangkutan batu bara dengan nilai setiap kontraknya Rp300 miliar hingga Rp350 miliar. "Lokasinya masih di Sumatera Selatan," kata dia.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan laba bersih berkisar antara Rp434 miliar hingga Rp445 miliar. Angka tersebut didorong dengan optimisme perseroan dalam memperoleh pendapatan sebesar Rp4,42 triliun hingga Rp4,91 triliun.

"Pada 2018, kami menargetkan pendapatan sekitar Rp4,42 triliun-Rp4,91 triliun, sedangkan dalam konsensus para analis pendapatan PPRE di tahun ini bisa mencapai Rp4,26 triliun," katanya.