Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi dan Konsumsi Pemerintah Ikut Kerek Pertumbuhan 5,07%

Investasi dan Konsumsi Pemerintah Ikut Kerek Pertumbuhan 5,07% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2017 mencapai 5,19 %. Dengan pencapaian tersebut, sepanjang 2017 realisasi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07%. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada 2015 dan 2016 dimana masing-masing sebesar 4,88% dan 5,03%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2017 ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,97%. Penyebabnya adalah kinerja positif diĀ  kelompok makanan dan minuman yang tumbuh 5,37%. Sementara untuk sandang, alas kaki, dan perawatannya juga tumbuh 3,62%.

"Seluruh kelompok konsumsi tumbuh positif, kecuali kelompok transportasi dan komunikasi," kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2/2018).

Selain itu, menurut Kecuk, sapaan akrabnya, kinerja perekonomian didukung oleh pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi langsung yang tumbuh sebesar 7,27%. Pertumbuhan PMTB ini didorong oleh investasi berupa bangunan, mesin, peralatan lainnya, dan cultivated biological resources.

"Seluruh jenis barang modal mengalami peningkatan, kecuali produk kekayaan intelektual. Sementara realisasi belanja modal pemeirntah dan non-pemerintah tumbuh signifikan sebesar 39,7%," tambahnya.

Ia menambahkan kinerja perekonomian juga didukung konsumsi pemerintah. Pada triwulan IV/2017 konsumsi pemerintah tumbuh 3,81%, naik bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi -4,03%.

"Kenaikan belanja pegawai terutama didorong oleh belanja gaji dan tunjangan pada pengeluaran konsumsi individu, yaitu pada tunjuangan profesi guru dan tenaga pendidik," ujarnya.

Secara umum dia mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun lalu juga tidak dapat dilepaskan dari kondisi perekonomian global. Khususnya, pengaruh negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat dan Cina. Ekonomi AS, lanjutnya, membaik dari 2,3 % menjadi 2,5%, sedangkan pertumbuhan ekonomi Cina stagnan pada posisi 6,8%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: