Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pelindo Berencana Bangun Kanal Cikarang Bekasi Laut

Pelindo Berencana Bangun Kanal Cikarang Bekasi Laut Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelabuhan Indonesia II berencana pada triwulan I-2018 membangun jalur Kanal Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang menghubungkan Tanjung Priok-Cikarang.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya dalam diskusi Media Visit di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin, mengatakan pembangunan CBL merupakan sala satu proyek yang akan dijalankan 2018.

"CBL 2018 mulai pembangunannya. Triwulan I "groundbreaking', " katanya.

Elvyn menjelaskan proyek Kanal CBL merupakan upaya optimalisasi jalur sungai dengan menggunakan kapal tongkang sebagai alternatif moda transportasi barang dan penghubung antara pelabuhan dengan area "hinterland", sehingga dapat mengurangi kepadatan jalan di darat dan diharapkan berdampak pada efisiensi waktu dan biaya.

Proyek tersebut dibangun dengan melalui tiga tahapan yang akan dilengkapi dengan terminal peti kemas dan terminal curah yang diharapkan selesai pada 2021.

Direktur Teknik dan Manajemen Risiko Pelindo II Dani Rusli menyebutkan investasi proyek Kanal CBL, yaitu Rp2-3 triliun.

"Kita akan lakukan bertahap dulu dari kecil bisnisnya, setelah matang baru kita jadikan lebih besar. Yang penting kita masuk dulu, jangan sampai besa-bear tapi bisnisnya tidak jalan," ujarnya.

Untuk tahap awal, Dani mengatakan kapasitas akan diuji coba 500.000 TEUs per tahun, baru akan ditingkatnya kapasitasnya menjadi satu hingga 1,5 juta TEUs per tahun.

"Target operasional tahap I, empat sampai lima kapal setiap empat jam, kalau sudah jalan bisa 10-15 kapal" katanya

Saat ini, dia menjelaskan masih dalam proses perizinan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar tidak mengganggu fungsi aslinya sebagai pengendali banjir.

"Kita koordinasi dengan PUPR ada beberapa bagian yang kita uji jangan sampai mengganggu fungsi utama sebagai pengendali banjir. Dari investasi yang paling penting adalah kesisteman. Yang sedang dilaukukan adalah proses perizinan yang tidak mudah," katanya.

Dani berharap dengan adanya CBL, bisa memberikan alternatif moda di antara moda darat dan kereta api, sehingga bisa menawarkan efesiensi pengiriman barang.

"Kalau kita sekali angkut itu 90 boks kalau pakai mobil atau truk itu panjangnya kurang leih 1,5 kilometer 'kan mengurangi polusi dan kemacetan. Tapi, kita harus punya biaya yang bersaing, ini yang sedang kita kaji," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: