Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri Puspayoga: Pola Kemitraan Wujudkan Pemerataan Kesejahteraan

Menteri Puspayoga: Pola Kemitraan Wujudkan Pemerataan Kesejahteraan Kredit Foto: Kemenkop UKM
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga melakukan panen perdana kacang tanah bersama Bupati Bojonegoro Suyoto, Direktur PINBAS MUI Azrul Tanjung, Komisaris Garuda Food Group Hartono Atmadja di Desa Alang Kemangi, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Senin (5/2/2018). 

Panen perdana di atas lahan seluas 6,5 ha ini merupakan kemitraan antara PINBAS MUI, Garuda Food, Perhutani dengan petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).

Menteri Puspayoga mengapresiasi pola kemitraan ini yang dinilai sebagai model yang bisa mewujudkan program Presiden Jokowi untuk pemerataan kesejahteraan rakyat.  

"Pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya pertumbuhan untuk segelintir orang, tapi bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Salah satu jawabnya melalui program kemitraan ini," kata Puspayoga usai panen perdana kacang tanah.  

Menteri mengatakan, model ini memberikan keuntungan siginifikan bagi petani. Satu hektare lahan kacang tanah dapat menghasilkan pendapatan Rp18 juta tiap panen, sedangkan biaya produksi hanya Rp4 juta. 

"Artinya, dari tiap hektare keuntungan petani Rp14 juta. Kalau satu hektare dikelola 1 KK, pendapatannya lumayan besar. Model ini harus dikawal terus agar bisa berhasil," lanjut Puspayoga.  

Menteri Puspayoga meminta agar petani membentuk koperasi agar lebih memudahkan petani melakukan kegiatannya mulai dari pengadaan bibit, pembelian pupuk, dan pemasaran. 

Komisaris Garuda Food Group Hartono Atmadja mengatakan pihaknya sangat bangga bisa bermitra dengan para kelompok petani kacang tanah dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Dia menegaskan program kemitraan akan terus dijalankan sesuai dengan misi perusahaan untuk memberi makna bagi masyarakat. 

Syafii Latuconsina, PIC PINBAS untuk pemberdayaan ekonomi umat berbasis pertanian, mengatakan  kerja sama dengan petani dilakukan oleh MUI secara nasional. Khusus di Bojonegoro, pemberdayaan melalui pertanian kacang tanah. 

Disebutkan, lebih dari 8.000 petani yang tergabung dalam LMDH akan menanami 2.200 hektare tanah milik Perhutani. Adapun Garuda Food menjamin pembelian hasil panen dengan harga yang telah disepakati sekitar Rp5.400/kg. "Dengan jaminan harga yang disepakati, petani mendapatkan harga terbaik," kata Syafii.  

Menurutnya, kemitraan ini berhasil mengangkat pendapatan petani. PINBAS bertindak memberikan pendampingan cara bertani yang benar sehingga produksi meningkat, rata-rata 3-4 ton per hektare. PINBAS juga memberikan bantuan kredit modal kerja untuk mendukung petani tidak berhenti menanam dengan alasan tidak punya modal.  

Syafii mengakui sebelum ada kemitraan, hasil pertanian masyarakat di Kecamatan Dander tidak menentu.  Mereka menanami berbagai komoditas, tetapi produksi rendah, kualitas jelek, akibatnya harga anjlok. 

Panen perdana kacang tanah merupakan tindak lanjut Kongres Ekonomi Umat, MUI melalui Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) MUI dan KSP menggandeng PT Perhutani dan Garuda Food meluncurkan Program baru yaitu AGRIKANAS (Agribisnis Kacang Nasional) di Bojonegoro, Jawa Timur.

Realisasi tahap pertama kemitraan diwujudkan dengan pelaksanaan tanam raya perdana kacang tanah di Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada 31 Oktober 2017. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ning Rahayu
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: