Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tertinggi Kedua Nasional

Pertumbuhan Ekonomi Sulsel Tertinggi Kedua Nasional Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -
Laju pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2017 menempati posisi kedua tertinggi nasional. Ekonomi Sulsel yang bertumbuh 7,23 persen hanya kalah dibandingkan Maluku Utara yang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,67 persen. Yang tidak kalah hebat, lima besar provinsi dengan laju ekonomi tertinggi berasal dari Kawasan Timur Indonesia. 
 
"Ekonomi Sulsel pada 2017 tumbuh 7,23 persen dan masuk peringkat dua nasional," kata Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Didik Nursetyohadi, di Makassar, Senin, (5/2/2018).
 
Perekonomian Sulsel berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel pada 2017 atas dasar harga berlaku menembus Rp 418,93 triliun. Dan jika diukur berdasarkan harga konstan, PDRB Sulsel mencapai Rp 288,91 triliun. Sedangkan PDRB per kapita tercatat Rp48,21 juta atau US$3.603,26.
 
Berdasarkan data BPS, ekonomi Sulsel berkontribusi sebesar 49,58 terhadap perekonomian Pulau Sulawesi. Tapi, bila dikomparasikan dengan angka nasional, kontribusi Sulsel memang masih terbilang kecil. Tercatat cuma 3,08 persen. Meski demikian, ada tren peningkatan dimana kontribusi Sulsel pada perekonomian nasional hanya 2,92 persen pada 2015.
 
Masih merujuk data BPS, ekonomi Sulsel membaik karena adanya pertumbuhan pada seluruh lapangan usaha. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum mencapai 11,66 persen. Diikuti perdagangan besar dan eceran: reparasi mobil dan sepeda motor (10,74 persen) serta lapangan usaha informasi dan komunikasi (10,52 persen). 
 
Merujuk lapangan usaha, struktur ekonomi Sulsel didominasi oleh empat lapangan usaha. Rinciannya yakni pertanian, kehutanan dan perikanan (22,89 persen); perdagangan besar dan eceran: reparasi mobil dan sepeda motor (13,94 persen); industri pengolahan (13,71 persen) dan konstruksi (12,74). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: