Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Red Hat Akan Akuisisi CoreOS Senilai Rp3,4 Triliun

Red Hat Akan Akuisisi CoreOS Senilai Rp3,4 Triliun Kredit Foto: Red hat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penyedia solusi open source Red Hat telah menandatangani kesepakatan final untuk mengakuisisi CoreOS, inovator dan pemimpin dalam solusi Kubernetes dan container-native, dengan harga pembelian sebesar US$250 juta atau setara dengan Rp3,4 triliun, berdasarkan penyesuaian tertentu saat penyelesaian transaksi yang diperkirakan tidak signifikan. Transaksi ini diperkirakan akan selesai pada Februari 2018, tergantung pada kondisi-kondisi umum penyelesaian transaksi.

Presiden Produk dan Teknologi Red Hat Paul Cormier menuturkan era baru teknologi tengah didorong oleh aplikasi-aplikasi berbasis container yang berada di lingkungan multicloud dan cloud hybrid, termasuk platform cloud fisik, virtual, dan pribadi, serta cloud publik. 

"Kubernetes, container, dan Linux berada di pusat transformasi ini, dan seperti halnya Red Hat, CoreOS telah menjadi pemimpin, baik dalam komunitas-komunitas open source upstream yang mendorong inovasi-inovasi ini maupun dalam upayanya untuk menghadirkan Kubernetes kelas enterprise bagi para pelanggan. Kami meyakini bahwa akuisisi ini akan memperkuat Red Hat sebagai landasan penerapan aplikasi cloud hybrid dan modern," imbuh Paul dalam pernyataan persnya di Jakarta, belum lama ini.

Sementara itu, CEO CoreOS Alex Polvi menambahkan hubungan Red Hat dan CoreOS telah terjalin sejak bertahun-tahun lalu saat kolaborator open source mengembangkan beberapa inovasi utama dalam container dan sistem terdistribusi, yang membantu mewujudkan operasi otomatis menjadi kenyataan. 

"Pengumuman akuisisi ini menandai sebuah tahapan baru dalam tujuan bersama kami untuk membuat teknologi-teknologi penting ini digunakan di segala penjuru bisnis dan dunia. Kami berterima kasih kepada keluarga CoreOS, para pelanggan, mitra kami, dan yang terpenting, komunitas software tak berbayar yang telah mendukung misi kami untuk membuat internet menjadi lebih aman melalui operasi otomatis," terangnya.

Dengan menggabungkan kemampuan komplementer dari CoreOS dan portofolio berbasis Kubernetes dan container Red Hat yang sudah luas, termasuk Red Hat OpenShift, Red Hat bermaksud untuk semakin mempercepat pengadopsian dan pengembangan platform cloud hybrid terkemuka di industri bagi beban kerja aplikasi modern. 

Seiring beragam aplikasi beralih ke lingkungan hybrid dan multicloud, semakin banyak perusahaan menggunakan container agar lebih mudah mengembangkan, menerapkan, serta memindahkan aplikasi ke, dari, dan di seluruh cloud

Sebelumnya, IDC mencatat kemajuan substansial dalam pengadopsian, penyederhanaan, dan portabilitas cloud tengah berlangsung. Permintaan akan cloud terus meningkat dan perusahaan-perusahaan enterprise saat ini memperkirakan bahwa arsitektur cloud akan mendominasi pengeluaran perusahaan dalam beberapa tahun ke depan. Dengan semakin canggihnya perkembangan container, para pelanggan membutuhkan penyedia platform aplikasi mereka untuk membantu mereka dalam menggunakan container guna melakukan transisi dan memperluas aplikasi-aplikasi produksi yang ada agar bermanfaat pada cloud publik maupun pribadi.

Didirikan pada 2013, CoreOS dibangun dengan tujuan untuk membangun dan memberikan infrastruktur bagi perusahaan dari semua skala yang mencerminkan perusahaan-perusahaan software skala besar, dengan cara memperbarui dan memperkuat server secara otomatis, serta membantu mengatasi kendala-kendala seperti downtime, keamanan, dan ketahanan. 

Selain itu, sejak awal perjalanannya dalam mempopulerkan sistem operasi Linux ringan yang dioptimalkan untuk container, CoreOS telah dianggap sebagai pemimpin di balik beragam teknologi pemenang penghargaan yang memungkinkan penerapan luas containerized application yang skalabel dan tangguh.

CoreOS merupakan kreator dari CoreOS Tectonic, sebuah platform Kubernetes yang siap pakai di lingkungan enterprise yang menyediakan operasi otomatis dan memungkinkan portabilitas di seluruh penyedia cloud pribadi dan publik, serta berbasis software open source

Perusahaan tersebut juga menawarkan CoreOS Quay, sebuah registri container yang siap pakai di lingkungan enterprise. CoreOS juga terkenal karena membantu mendorong banyak inovasi open source yang menjadi pusat containerized application, termasuk Kubernetes, dimana CoreOS merupakan kontributor utama Container Linux, distribusi Linux ringan yang diciptakan dan dikelola oleh CoreOS yang mengotomatisasi pembaruan software dan disederhanakan untuk menjalankan container etcd, store data terdistribusi untuk Kubernetes dan rkt, sebuah mesin container aplikasi yang didonasikan ke Cloud Native Computing Foundation (CNCF), yang membantu mendorong standar Open Container Initiative (OCI) saat ini.

Red Hat telah sejak awal mengadopsi container dan orkestrasi container, dan telah banyak berkontribusi dalam komunitas-komunitas open source terkait, termasuk Kubernetes, d mana Red Hat merupakan kontributor terbanyak kedua setelah Google. 

Red Hat juga merupakan pemimpin dalam memungkinkan perusahaan di seluruh dunia untuk mengadopsi aplikasi-aplikasi berbasis container, termasuk teknologinya pada Red Hat OpenShift, platform Kubernetes kelas enterprise yang paling komprehensif di industri. Kini, dengan kombinasi antara Red Hat dan CoreOS, Red Hat memperkuat kepemimpinannya, baik dalam komunitas upstream maupun solusi-solusi berbasis container kelas enterprise.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Dina Kusumaningrum
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: