Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menlu se-ASEAN Bertemu Bahas 'Smart City'

Menlu se-ASEAN Bertemu Bahas 'Smart City' Kredit Foto: Reuters/Via The Staits Time
Warta Ekonomi, Singapura -

Para menteri luar negeri Asia Tenggara membuka pembicaraan informal Selasa (6/2/2018) di Singapura untuk membahas rencana membangun jaringan kota cerdas di seluruh wilayah dan mendukung kerja sama untuk memerangi terorisme dan kejahatan transnasional.

Ini menandai pertemuan pertama menteri tersebut tahun ini di bawah kepemimpinan Singapura dari 10 anggota Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara atau  Association of Southeast Asian Nations.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan retret tahunan akan berfokus untuk memetakan jalan ke depan untuk organisasi yang telah berusia 51 tahun berdasarkan tema "ketahanan dan inovasi yang dipilih di Singapura".

"Para menteri juga akan membahas usulan Singapura dalam rangka mengembangkan kota-kota cerdas ASEAN yang akan memanfaatkan teknologi untuk memperbaiki penghidupan masyarakat," ujarnya, sebagaimana dikutip dari Fox News, Selasa (6/2/2018).

"Kita perlu meningkatkan ketahanan kolektif kita terhadap ancaman umum, ancaman lintas batas seperti terorisme, kejahatan transnasional dan cybercrimes," ujarnya dalam pernyataan pembukaannya.

"Kami ingin membangun jaringan kota cerdas ASEAN untuk memperluas kesempatan bagi rakyat kita dan perusahaan lokal kecil dan menengah kita di tengah revolusi digital. Kami ingin memastikan bahwa kita semua terus berinvestasi di infrastruktur kita dan rakyat kita, meningkatkan konektivitas kita dan pada akhirnya untuk menjamin perdamaian dan kemakmuran di wilayah tersebut," pungkasnya.

ASEAN didirikan pada tahun 1967 sebagai benteng anti-komunis, namun sejak saat itu mengalihkan perhatiannya dalam dua dekade terakhir menuju integrasi ekonomi.

Kementerian luar negeri Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para menteri juga akan bertukar pandangan mengenai perkembangan regional dan internasional. Tidak ada rincian yang diberikan namun isu-isu seperti perselisihan teritorial Laut Cina Selatan dan penganiayaan minoritas Muslim Rohingya di Myanmar yang memicu eksodus massal menjadi perhatian utama dalam pertemuan sebelumnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: