Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Erupsi Gunung Agung, Ekonomi Bali Melambat Jadi 5,59%

Ada Erupsi Gunung Agung, Ekonomi Bali Melambat Jadi 5,59% Kredit Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat ekonomi Bali pada triwulan IV/2017 tumbuh negatif  0,74% bila dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian, secara keseluruhan perekonomian Bali tahun lalu tumbuh sebesar 5,59% atau lebih rendah dibanding tahun 2016 yang tercatat sebesar 6,32%.

Dari keterangan resmi yang dikutip Warta Ekonomi, pertumbuhan negatif ini diduga karena pengaruh dari erupsi Gunung Agung. Erupsi yang mencapai status darurat (awas) semenjak 22 September 2017, yang kemudian diikuti dengan travel advisory dari beberapa negara di antaranya Australia, Singapura, Jepang, Inggris, Amerika, dan lainnya secara langsung menyebabkan penurunan kunjungan wisman ke Bali dan berdampak pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum.

"Tercatat jumlah kunjungan wisman di triwulan IV/2017 sebanyak 1.142.000 kunjungan atau turun 34,53% dari triwulan sebelumnya," seperti tertulis.

Sejalan dengan menurunnya kunjungan wisatawan ke Bali, hal serupa juga terjadi dengan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang. Rata-rata TPK triwulan IV/2017 pada hotel berbintang sebesar 56,89%, lebih rendah jika dibandingkan dengan TPK pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 73,27%.

"Menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali jelas berdampak pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan. Nilai tambah yang tercipta mengalami pertumbuhan negatif karena pengaruh dari penurunan jumlah penumpang dan barang yang menggunakan fasilitas bandar udara di Bali," kata BPS Bali.

Di sisi lain, erupsi Gunung Agung juga berdampak pada terhentinya aktivitas penggalian di Karangasem, sebagai daerah dengan kontribusi terbesar terhadap penciptaan nilai tambah lapangan usaha pertambangan dan penggalian di Bali. Dengan begitu, lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan negatif yaitu tercatat sebesar -11,73%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: