Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waskita Beton Optimis Tahun Ini Bisa Kantongi Keuntungan Rp1,4 T

Waskita Beton Optimis Tahun Ini Bisa Kantongi Keuntungan Rp1,4 T Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimis akan mencapai laba bersih sekitar Rp1,2 triliun sepanjang tahun 2017. MC Budi Setyono, Direktur Keuangan & Risiko PT Waskita Beton Precast Tbk menuturkan jika pada 2018, WSBP menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp9,7 triliun dan laba bersih Rp1,4 triliun. 

Sementara dari sisi produksi, saat ini WSBP mempunyai kapasitas produksi sebesar 3,25 juta ton/tahun. Tahun 2018 kapasitas produksi menjadi 3,75 juta ton/tahun, dimana perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 500 ribu ton/tahun hingga 600 ribu ton/tahun.

"Peningkatan kapasitas ini berasal dari dua plant baru kami di Penajam dan Medan serta peningkatan dari kapasitas produksi eksisting," jelasnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/2/2017).

Budi melanjutkan apabila pada 2018 diawali dengan modal yang baik oleh WSBP. Pada Januari lalu, anak perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) ini berhasil masuk dalam Indeks LQ45 atau 45 saham unggulan yang tergolong kategori likuid periode Februari-Juli 2018. 

Hanya berselang sebulan, pencapaian pun kembali diterima oleh perusahaan. Kali ini, saham WSBP masuk dalam Indeks Kompas100 sebagai suatu indeks saham dari 100 saham perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham-saham yang terpilih untuk dimasukkan dalam indeks Kompas100 ini memiliki likuiditas yang tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta saham-saham yang memiliki fundamental dan kinerja yang baik.

Pencapaian keduanya semakin didukung oleh masuknya WSBP dalam Index Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) 2017. Hal ini karena saham WSBP merupakan sebagai saham likuid. Selain itu, perusahaan mampu memenuhi indikator yang menjadi syarat utama untuk masuk ke dalam indeks MSCI, yaitu berdasarkan kinerja fundamental emiten, likuiditas, dan kapitalisasi pasar. 

Ia menyatakan, dengan masuknya WSBP dalam indeks-indeks tersebut, diharapkan menjadi katalisator bagi peningkatan harga saham ke depannya. Hal ini karena indeks ini menjadi acuan bagi investor untuk melihat pergerakan pasar dan kinerja portofolio investasinya.

"Kami akan terus berusaha meningkatkan sisi fundamental perusahaan sebagai upaya konsistensi perusahaan masuk dalam jajaran indeks tersebut. Kami meyakini bahwa saham yang memiliki kinerja fundamental yang baik dan likuiditas tinggi dapat menarik antusiasme pasar untuk melakukan transaksi sehingga nantinya hal ini juga meningkatkan kinerja saham perusahaan," ujarnya. 

Budi mengungkapkan jika perusahaan menyiapkan beberapa strategi melalui aksi korporasi yang turut mempengaruhi agresivitas saham perusahaan. Pada 2018 ini, perusahaan menyadari kuatnya persaingan di industri konstruksi dan beton sehingga perusahaan semakin meningkatkan kualitas produk dan layanan pada proyek-proyek yang dikerjakan tahun ini. 

Oleh karena itu, untuk mendukung kemajuan perusahaan dalam pengerjaan proyek-proyek tersebut, WSBP pun diperkuat dengan adanya sertifikasi sistem manajemen terintegrasi versi terbaru. Pada akhir 2017 lalu, WSBP memperoleh 3 (tiga) sertifikasi sistem manajemen terintegrasi yaitu ISO 9001:2015 terkait Quality Management System, 14001:2015 mengenai Environment Management System, dan OHSAS 18001:2007 mengenai Occupational, Health, and Safety Management System sebagai suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Fauziah Nurul Hidayah

Bagikan Artikel: