Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ESDM: Ratusan Ribu Panel Listrik akan Terangi Papua

ESDM: Ratusan Ribu Panel Listrik akan Terangi Papua Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warta Ekonomi, Makassar -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan menggelontor ratusan ribu panel listrik surya pada 2018 untuk warga Papua yang selama ini belum memiliki penerangan listrik dari PT PLN.

"Tahun ini, kita adakan 170 ribu set panel listrik. Sebanyak 90 persen untuk Papua, sedangkan sisanya untuk daerah lain," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Rida Mulyana di Kota Makassar, Kamis (8/2/2018).

Usai menyerahkan 698 unit aset senilai Rp359,98 miliar, termasuk puluhan pembangkit listrik tenaga surya dan mikro hidro kepada 30 pemerintah daerah yang dipusatkan di Kota Makassar, Rida Mulyana menjamin bahwa panel listrik itu akan menerangi selama tiga tahun.

"Kita tidak membeli barang, tapi mengadakan penerangan selama tiga tahun penuh. Kita beli terangnya listrik dan bukan semata beli barangnya saja. Ini beda, lho. Kita beli terangnya lampu dan bukan beli alat lampu," katanya.

Dia mengatakan jika dalam tiga tahun alat rusak atau tidak bisa menerangi rumah maka rekanan harus mengganti barang agar rumah bisa terang kembali. Rekanan pengadaan lampu itu harus membuka kantor di daerah-daerah terpencil agar bisa menjaga panel surya terus menerangi rumah selama tiga tahun, katanya.

"Satu rumah akan diberi empat lampu. Dan tiap lampu ada kodenya sehingga jika rusak akan ketahuan siapa rekanan yang memasang lampu," katanya.

Dia menegaskan warga penerima lampu itu bisa menikmati listrik secara gratis sampai tiga tahun atau hingga PT PLN masuk ke wilayah itu.

"Kalau nanti PLN tiba-tiba masuk, ya, lampu surya akan digeser ke tempat lain," katanya.

Dia berharap melalui listrik tenaga surya itu, pada 2019 seluruh Indonesia sudah menikmati listrik. Rida berharap pada kepala daerah di Papua bisa memberikan data yang valid soal rumah yang belum memiliki listrik untuk memudahkan distribusi.

"Data rumah memang jadi kendala. Di sana kan sering warga pindah-pindah. Sudah didata, tapi kemudian pindah," katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ratih Rahayu

Bagikan Artikel: