Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Asmat Segera Punya 3 Jembatan Baru

Asmat Segera Punya 3 Jembatan Baru Kredit Foto: Antara/M. Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun jembatan gantung di tiga titik di Kabupaten Asmat, Papua, untuk membuka akses konektivitas antardistrik di wilayah tersebut.

Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto Kementerian PUPR, dalam pertemuan dengan media di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Kamis, memaparkan infrastruktur, yakni akses jalan dan konektivitas menjadi kendala di Kabupaten Asmat.

"Di sana ada jembatan tapi terbuat dari kayu dan sebagian besar sudah terputus. Ada tiga titik jembatan gantung yang akan kita bangun segera sehingga masyarakat tidak terisolasi," kata Arie.

Salah satu jembatan gantung yang dibangun Kementerian PUPR sepanjang 72 meter.

Menurut peta rencana Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, lokasi rencana jembatan gantung menghubungkan Kampung Hainam dan Kampung Kamur yang berada di Distrik Pantai Kasuari.

Selain itu, lokasi rencana jembatan gantung lainnya menghubungkan Kampung Suagai dan Kampung Yerfum di Distrik Der Koumur.

Arie memaparkan sulitnya akses menuju prasarana umum, seperti Puskesmas, Rumah Sakit dan Posyandu menyebabkan masyarakat enggan untuk berobat jika mengalami gejala penyakit. Selain karena perilaku tidak sehat, kendala akses jalan menjadi salah satu penyebab banyak warga yang meninggal dunia akibat campak dan gizi buruk beberapa waktu lalu.

Kementerian PUPR membentuk tim gabungan dalam pembenahan infrastruktur di Kabupaten Asmat sebagi upaya menanggapi kondisi luar biasa (KLB) yang menyebabkan 72 orang meninggal dunia akibat gizi buruk dan campak.

Tim gabungan yang terdiri atas Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen Penyediaan Perumahan telah meninjau kondisi masyarakat dan infrastruktur di enam distrik, dari 23 distrik di Kabupaten Asmat.

"Tantangan pembangunan di sana adalah dikelilingi rawa-rawa. Kedua, air bersih krusial karena endapan sedimennya rata-rata 200 meter," kata Arie.

Ia menambahkan kendala lainnya adalah biaya material yang mahal karena harus didatangkan dari Surabaya, Poso atau Palu.

Karena itu, Kementerian PUPR juga akan mengembangkan wilayah hub yang menghubungkan antara Kabupaten Asmat dan Merauke sehingga barang-barang material bangunan dari Makassar maupun Surabaya dapat dikumpulkan di area hub tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: