Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KemenPUPR Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Air Bersih di Asmat

KemenPUPR Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Air Bersih di Asmat Kredit Foto: Kementerian PUPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi mengatakan pihaknya memprioritaskan pembangunan infrastruktur air bersih dan sanitasi untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

“Yang mendesak adalah infrastruktur air minum dan sanitasi. Memang ada tingkat kemahalan di Papua, minimal tiga kali lipat dibandingkan dengan membangun ditempat lain, namun harus kita bangun. Seminggu ini kita kosolidasikan semua,” kata Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat (9/2/2018).

Arie menambahkan Kabupaten Asmat yang memiliki 23 distrik, kondisi geografisnya sebagian besar merupakan tanah rawa pasang surut sehingga sulit untuk mendapatkan air bersih. “Di sana sulit dapat air, karena endapan sedimennya rata-rata 200 meter. Sumur bor ada tetapi airnya payau,” kata Arie.  

Di Distrik Agats sebagai ibu kota Kabupaten Asmat terdapat instalasi pengolahan air (IPA) dengan kapasitas 10 liter/detik. Kapasitas tersebut juga masih kurang karena hanya bisa memenuhi sepertiga penduduk Agats yang berjumlah sekitar 30 ribu jiwa dan air yang dihasilkan masih berwarna coklat.

“Untuk itu tahun ini kita akan bangun IPA baru dilengkapi teknologi agar air yang dihasilkan tidak lagi berwarna coklat,” kata Arie. 

Untuk mengatasi kesulitan air bersih, Kementerian PUPR juga akan membuat penampungan air hujan yang bisa dimanfaatkan saat musim kemarau.

“Curah hujannya sangat tinggi dan menjadi sumber air bersih utama. Namun tantangannya, air hujan miskin kandungan mineralnya,” kata Arie. 

Oleh karenanya, perbaikan instalasi pengolahan air (IPA) seperti pipa bocor atau pompa yang rusak akan dilakukan. Kemudian penambahan pipa untuk memperluas layanan sesuai dengan kapasitas IPA, dan membangun IPA baru bagi daerah yang memiliki sumber air baku. 

Selain itu, Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Kementerian PUPR, Dwityo Akoro Soeranto menambahkan bahwa rumah-rumah di sana belum memiliki fasilitas untuk buang air besar, sehingga masalah ini juga turut membuat hidup masyarakat di sana kurang sehat.

Melalui Pamsimas, akan dibangun MCK komunal pasang surut dengan media menggunakan botol air mineral yang dicacah dan ditambahkan bakteri pengurai. 

Pemasangannya akan melibatkan masyarakat melalui program padat karya. Selain di perumahan warga, MCK komunal juga akan dipasang di Puskesmas dan sekolah.

Kementerian PUPR pada tahun 2018, memberikan bantuan stimulan rumah swadaya bagi 1.000 unit rumah sehingga menjadi rumah yang layak huni dan membangun Rumah Khusus di Kampung Syuru, Distrik Agats, sebanyak 150 Unit. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: